Bandung dan Cirebon Bakal Jadi Sentra Wisata Budaya dan Sejarah Unggulan di Jabar
Oleh
Windoro Adi
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan menjadikan Bandung dan Cirebon sebagai sentra unggulan wisata budaya dan sejarah di Jabar. Sentra ini melengkapi sejumlah daerah di Jabar yang kaya akan tempat wisata alam, yakni gunung dan pantai.
Sebagai langkah awal, kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil, di Cirebon, Rabu (14/11/2018), kawasan Gedung Sate sampai kawasan Monumen Perjuangan di Bandung akan direnovasi, dipercantik, tahun depan. Selain itu, sejumlah tempat yang bakal direnovasi adalah kawasan Alun-alun Kejaksan, Tugu Proklamasi, dan Jalan Siliwangi. Ketiga kawasan ini saling terhubung. Di kawasan ini seluruh trotoar akan diperlebar, dilengkapi dengan kursi kursi panjang, dan pot-pot cantik.
Di Alun-alun Kejaksan akan dibangun tempat parkir semi-basement. Dana untuk merenovasi alun-alun sebesar Rp 15 miliar sampai Rp 20 miliar. Sementara di Tugu Proklamasi akan dibangun pusat kuliner berlantai dua.
”Jalan Siliwangi akan menjadi pusat parade yang berakhir di Alun-alun Kejaksan,” ujar Kamil.
Ia mengatakan, Cirebon sudah dikenal sebagai salah satu destinasi wisata budaya dan sejarah, tetapi masih dengan waktu kunjungan yang singkat. Rata-rata hanya sehari kunjungan. Dengan dibangunnya tempat nongkrong yang nyaman dan lega, Kamil berharap waktu kunjungan wisatawan bisa bertambah.
Salah satu jurus menambah kunjungan waktu wisatawan, lanjutnya, adalah memanfaatkan Gedung Negara menjadi sentra bermacam atraksi tradisional, pameran kerajinan, dan barang seni serta museum.
”Tahun 2020 akan kita fungsikan untuk itu,” ucap Kamil.
Ironis
Sultan Keraton Kasepuhan PRA Arief Natadiningrat mengingatkan agar Pemerintah Kota Cirebon memerhatikan masalah kemacetan, pedagang kaki lima (PKL), dan parkir liar yang membuat kenyamanan wisatawan terganggu.
”Jalan jadi macet karena sebagian bahu jalan diduduki PKL dan menjadi lahan parkir liar,” ujarnya.
Sementara itu, budayawan Cirebon, Mustaqim Asteja, mengatakan, pemerintah harus konsisten merawat gedung cagar budaya di Kota Cirebon jika ingin menjadikan Kota Cirebon sebagai andalan destinasi wisata budaya dan sejarah.
”Jangankan merawat, pengakuan resmi sebagai gedung cagar budaya saja sampai sekarang sulit didapat. Inikan ironis,” ucapnya.