MAGELANG, KOMPAS - Perbaikan infrastruktur jadi kunci pembangunan wilayah Jawa Tengah bagian tengah dan selatan. Selain mendukung transportasi orang dan barang, juga mempercepat pengembangan pariwisata, termasuk perhelatan besar berskala internasional.
Itu mengemuka dalam konferensi pers perlombaan Borobudur Marathon 2018 Powered by Bank Jateng di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (17/11/2018). Hadir dalam acara, Ketua Yayasan Borobudur Marathon Liem Chie An, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Jateng Urip Sihabuddin, Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno, dan Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo.
Urip mengatakan, pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berencana membuat jalan nasional dari Borobudur ke Kulon Progo, bandara baru Yogyakarta. Nantinya, jalan sepanjang 40 kilometer itu akan punya empat lajur selebar 10 meter.
Selain itu, Pemprov Jateng juga akan meningkatkan kapasitas jalan provinsi dan kabupaten di Magelang, termasuk di sekitar Borobudur. Jalan provinsi akan ditingkatkan dari lebar 7 meter jadi 10 meter. Jalan kabupaten ditingkatkan dari berlebar 5 meter jadi 8 meter.
Kendati demikian, semua cita-cita itu paling cepat tercapai lima tahun ke depan. Proyek Kementerian PUPR itu sedang berproses dan selesai pada 2023.
Adapun Pemprov Jateng ingin mengejar jumlah kunjungan wisatawan dari 781.000 wisatawan asing dan 41 juta wisatawan lokal pada 2017 jadi 1 juta wisatawan mancanegara dan 45 juta wisatawan Nusantara pada 2018.
Untuk mewujudkan itu, mesti banyak pergelaran yang disuguhkan. Pergelaran unggulan adalah Borobudur Marathon.
Supriyatno mengatakan, pelaksanaan Borobudur Marathon 2018 bukan untuk cari untung. Namun, ada nilai lebih luhur, yakni membawa pergelaran lari di Jateng ini semakin dikenal hingga tingkat internasional.
Adapun Budiman Tanuredjo mengatakan, impian ke depan ialah membuat Borobudur Marathon masuk World Marathon Majors (WMM). Dengan demikian, nantinya disejajarkan dengan, misalnya, Boston Marathon (Amerika Serikat) atau Tokyo Marathon (Jepang). (DRI/DIT)