MALANG, KOMPAS — Hujan deras disertai angin kencang di wilayah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Minggu (18/11/2018) sore, mengakibatkan satu korban tewas dan seorang lainnya luka. Korban adalah penumpang mobil yang tertimpa pohon di wilayah hutan lindung Jamban, Dusun Jengkol, Desa Plosokidul, Kecamatan Plosoklaten.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri Randy Agatha mengatakan, korban meninggal bernama Jepri Alfian Kurniawan (16) warga Desa Gurah, Kecamatan Gurah. Sementara ayah korban, Soejoko (51), yang mengemudikan mobil, hanya menderita luka.
”Mobil korban, Daihatsu Terios bernomor polisi AG 1455 HA, tertimpa pohon yang tumbang akibat hujan deras disertai angin. Peristiwa terjadi sekitar pukul 14.30,” ucap Randy saat dihubungi dari Malang. Saat ini, jenazah korban sudah dibawa ke RS Baptis Kediri.
Selain pohon tumbang, antena radio komunikasi di Kantor Kecamatan Plosoklaten juga roboh akibat diterjang angin. Menurut Randy, sejauh ini belum ada laporan mengenai apakah ada kerusakan rumah dan bangunan terkait peristiwa ini.
Ini adalah kali kedua hujan deras disertai angin kencang membawa dampak kerusakan di wilayah Kabupaten Kediri. Pada Rabu (7/11), hujan deras dan angin kencang menyebabkan kerusakan bangunan di empat desa di dua kecamatan.
Desa terdampak saat itu, Wonorejo, Balongjeruk, dan Kuwik di Kecamatan Kunjang, serta Desa Krecek di Kecamatan Badas. Di Wonorejo ada 22 rumah yang rusak ringan, di Balongjeruk ada 81 rumah dan 1 gedung sekolah rusak ringan, sedangkan di Kuwik ada 30 rumah yang rusak.
Tenda tempat penghitungan suara dalam rangka pemilihan kepala desa di Balongjeruk juga porak poranda dalam peristiwa itu.
Sebelumnya, Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Klimatologi Karangploso Malang Anung Suprayitno mengingatkan agar warga mewaspadai potensi bencana angin kencang dan hujan deras selama musim pancaroba.
”Cuaca ekstrem yang biasa muncul di musim peralihan antara lain hujan dengan intensitas lebat, tetapi bersifat lokal dengan durasi singkat. Angin yang memiliki kecepatan di atas 40 kilometer per jam ini berpotensi menyebabkan kerusakan. Selain itu, juga ada petir dan hujan deras tentunya,” papar Anung.