BATU, KOMPAS — Sejumlah obyek wisata di Kota Batu, Jawa Timur, masih menjadi tujuan warga mengisi libur panjang Maulid Nabi yang jatuh beriringan dengan libur akhir pekan. Pengunjung umumnya berasal dari berbagai daerah di Pulau Jawa.
Dari pantauan, Selasa (20/11/2018), kendaraan wisatawan memadati sejumlah obyek wisata, baik itu obyek wisata alam, agrowisata, maupun obyek wisata buatan. Laju kendaraan dari arah Malang yang menuju ke Batu juga padat merayap cukup panjang.
Pengurus obyek wisata Petik Apel Kelompok Tani Makmur Abadi Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Harno, menuturkan, jumlah wisatawan selama beberapa hari terakhir naik sekitar 100 persen dibandingkan dengan hari Minggu biasanya.
”Pengunjung sampai 400 orang per hari. Pada hari Minggu biasa, jumlah pengunjung hanya sekitar 200 orang,” ujarnya. Menurut Harno, peningkatan jumlah pengunjung sudah terjadi sejak Jumat pekan lalu dan puncaknya terjadi pada Selasa (20/11).
Menurut Harno, pengunjung berasal dari berbagai daerah di Jawa. Sebagian dari mereka datang secara rombongan menggunakan bus besar dan sisanya datang menggunakan kendaraan pribadi.
Dengan membayar tiket Rp 15.000 per orang untuk rombongan dan Rp 20.000 untuk perorangan, pengunjung bisa menikmati apel sepuasnya di dalam kebun.
”Setelah ini, jumlah pengunjung akan kembali turun seperti hari biasanya. Nanti jelang libur Natal sampai Tahun Baru jumlah pengunjung akan kembali meningkat,” ucapnya.
Meningkatnya jumlah wisatawan juga terjadi pada obyek wisata Paralayang di Gunung Banyak, Kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu. Salah satu master tandem paralayang, Taufik, mengatakan, jumlah pengunjung memang meningkat, tetapi yang berani terbang tandem belum bisa menyamai kondisi dua pekan silam.
”Alasannya karena kondisi cuaca sehingga penerbangan paralayang tidak bisa dilakukan terus-menerus. Kita tidak bisa terbang saat gerimis atau hujan,” ucapnya. Dalam kondisi normal, terbang tandem bisa dilakukan hingga 30-40 kali per hari.