MALANG, KOMPAS — Hingga pekan ketiga November, hujan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, belum turun secara merata. Akibatnya, beberapa daerah masih mengalami krisis air bersih dan perlu mendapatkan bantuan dari pemerintah daerah setempat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang hingga kini masih terus mendistribusikan bantuan air bersih. Namun, jumlah desa yang mendapatkan bantuan mulai berkurang dari sebelumnya. Jika pada awal November ada sembilan desa di tujuh kecamatan yang mendapatkan bantuan, kini tersisa tujuh desa di enam kecamatan yang masih dipasok bantuan air.
”Dropping (bantuan) air bersih masih terus dilakukan. Hujan belum turun secara merata,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Malang Bambang Istiawan saat dihubungi di Malang, Selasa (20/11/2018).
Desa yang masih mendapatkan bantuan air antara lain adalah Sumberagung di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Karangkates di Kecamatan Sumberpucung, Jabung dan Kemiri di Kecamatan Jabung, Wonorejo di Kecamatan Singosari, dan Sidoluhur di Kecamatan Lawang.
Bantuan air sebanyak dua-tiga tangki atau 15.000 liter untuk tiap desa itu diberikan secara bergantian. Bambang belum bisa memastikan sampai kapan bantuan air akan diberikan. ”Kalau hujan sudah merata, kemungkinan bantuan baru dihentikan. Kami belum tahu kapan hujan turun merata,” ucapnya.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Kediri telah menghentikan bantuan air bersih sejak hari Minggu (18/11). Bantuan air terakhir diberikan kepada warga Dusun Semen, Desa Semen, Kecamatan Semen, sebanyak 24.000 liter.
”Bantuan air kami hentikan karena hujan sudah turun,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kediri Randy Agatha saat dihubungi pada Selasa siang.