Harga Cabai di Papua Naik Drastis

KOMPAS/FABIO COSTA

Penjual cabai di Pasar Hamadi, Kota Jayapura, pada 11 Juni 2018.

JAYAPURA, KOMPAS — Harga bahan kebutuhan pokok jenis cabai di Papua mengalami kenaikan drastis selama sepekan terakhir. Harga beberapa jenis cabai mencapai kisaran Rp 75.000-Rp 80.000.

Hal ini disampaikan Staf Bidang Barang Pokok dan Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Papua Baji Idrus, di Jayapura, Kamis (22/11/2018).

Baji memaparkan, harga cabai di sejumlah pasar tradisional Papua mengalami kenaikan drastis sejak Jumat pekan lalu. Harga cabai rawit naik dari Rp 45.000 hingga 75.000 sampai 80.000 per kilogram.

”Sementara harga cabai besar juga mengalami kenaikan dari Rp 40.000 hingga Rp 65.000 per kilogram,” ujar Baji.

Ia menambahkan, penyebab tingginya harga cabai karena minimnya pasokan dari wilayah sentra di Jawa Timur dan Sulawesi Utara.

”Selama ini, bahan pokok cabai sering mengalami kenaikan apabila pasokannya terganggu. Kami akan mengajukan penambahan pasokan jelang hari raya Natal,” tuturnya.

Diketahui, harga cabai di Jayapura pernah mencapai Rp 180.000 hingga Rp 200.000 per kilogram pada Maret 2017. Hal ini disebabkan karena minimnya pasokan dari daerah sentra penghasil cabai.

Kompas/Fabio Lopes

Gubernur Papua Lukas Enembe bersama istri, Yulce Enembe, secara simbolis menanam cabai di halaman Kantor Gubernur Papua, Kota Jayapura, 20 Februari 2017.

Husniah Mansyur (34), salah seorang pedagang eceran di Pasar Youtefa, Jayapura, mengungkapkan, pihak distributor beralasan tingginya harga cabai karena adanya penurunan pasokan dari sentra produksi cabai, seperti Keerom.

”Saat ini, saya hanya mendapat 10 kilogram cabai per minggu dari distributor. Biasanya saya bisa mendapat sebanyak 50 kilogram,” ujar Husniah.

Kepala Seksi Pembiayaan, Pengolahan, dan Pemasaran Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Papua Herbekti Djumahge menuturkan, sebenarnya luas area tanam cabai di Jayapura dan sejumlah kabupaten di sekitarnya mampu memberikan pasokan yang cukup bagi para pedagang.

”Di Arso, Kabupaten Keerom, telah terdapat lahan yang dapat ditanami cabai seluas 40 hektar, Kota Jayapura seluas 20 hektar, dan Kabupaten Jayapura mencapai 100 hektar,” kata Herbekti.