SOLO, KOMPAS — Universitas Sebelas Maret, Solo, Jawa Tengah, berhasil meraih Standar Nasional Indonesia Award 2018 dari Badan Standardisasi Nasional. Ini merupakan penghargaan SNI Award pertama yang diraih universitas tersebut.
Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama Universitas Sebelas Maret (UNS) Widodo Muktiyo mengatakan, UNS untuk pertama kali mengikuti ajang penganugerahan SNI Award tahun 2018 dan berhasil meraih peringkat perak.
”Diharapkan SNI Award itu dapat menjadi acuan organisasi untuk meningkatkan kinerja. Ini karena SNI Award menilai berbagai aspek yang dapat mendorong kemajuan organisasi dalam mewujudkan kinerja yang lebih baik, termasuk manajemen dan kepemimpinan, fokus pada pelanggan, pengembangan sumberdaya, dan hasil bisnis,” tutur Widodo di Solo, Kamis (22/11/2018). Penganugerahan SNI Award diadakan di Jakarta pada Rabu, 21 November.
Widodo mengatakan, penganugerahan SNI Award digelar setiap tahun sejak 2005. Pada 2017, SNI Award dianugerahkan kepada 50 organisasi dan perusahaan yang berkinerja baik dan konsisten dalam menerapkan dan mempromosikan SNI. Pada 2018, SNI Award dianugerahkan bagi 56 organisasi dan perusahaan.
”Organisasi yang mendaftar SNI Award dari tahun ke tahun mengalami perubahan. Pada 2015 sebanyak 151 organisasi yang mendaftar. Pada 2016 sebanyak 108 organisasi/perusahaan. Pada 2017 sebanyak 126 organisasi/perusahaan,” ujarnya.
Menurut Widodo, pada 2018 ada 208 organisasi/perusahaan yang mendaftar. Dari jumlah itu, hanya 71 organisasi/perusahaan yang dinyatakan lolos sampai tahap kunjungan lapangan. ”Pada tahap penilaian oleh dewan juri, ditetapkan 56 organisasi/perusahaan sebagai penerima SNI Award,” lanjutnya.
Widodo mengatakan, penerima SNI Award 2018 terbagi dalam 12 kategori. Ada dua kategori tambahan yang sebelumnya tidak ada dalam penganugerahan SNI Award 2017, yaitu kategori organisasi pendidikan menengah dan organisasi pendidikan tinggi yang telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional.
”Penghargaan ini diberikan sebagai apresiasi atas komitmen yang tinggi dalam menerapkan SNI secara konsisten dan berkelanjutan, berkinerja baik, serta mampu menginternalisasi aspek sosial ekonomi dan lingkungan dalam organisasi,” ucap Widodo.