Jawa Tengah Tawarkan Proyek Pabrik Baja hingga Kereta Ringan
Oleh
WINARTO HERUSANSONO
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah siap menawarkan investasi strategis kepada investor global dalam kegiatan Central Java Investment Bisnis Forum (CJIBF) 2018. Ajang tersebut digelar 26 November di Grand Sahid Hotel, Jakarta.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah, Prasetyo Aribowo, Jumat (23/11/2018) mengatakan, proyek strategis itu di antaranya pembangunan pabrik baja di Kendal, dua pabrik tekstil, proyek kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Kota Semarang, serta pengembangan pariwisata di 37 destinasi. Proyek yang ditawarkan itu bagian dari 126 proyek dengan total investasi Rp 44 triliun.
“Pada ajang CJIBF 2018, komitmen secara intensif akan dimatangkan dalam kegiatan promosi berskala internasional itu. Acara sedianya akan dihadiri 200 investor dari domestik maupun mancanegara. Kami ingin menjadikan CJIBF sebagai pintu mulainya kerja sama, bukan lagi pintu sebatas promosi,” ujar Prasetyo.
Bermodal penghargaan yang diraih Pemprov Jateng yaitu Investment Award dari Pemerintah RI, Juli 2018, menurut Prasetyo, CJIBF menjadi tolok ukur sesungguhnya bagaimana respons investor global mengkaji kecanggihan inovasi bidang perizinan yang sudah ditata. Pemprov telah membangun sistem pelayanan perizinan yang mudah, cepat dan terintegrasi secara elektronik.
Hal ini menjadi nilai lebih, selain peningkatan infrastruktur di Jawa Tengah seperti bandara internasional baru, pelabuhan yang bebas banjir, perluasan kawasan industri, melimpahnya energi listrik, jaringan tol Trans Jawa, hingga upah pekerja yang kompetitif dibanding provinsi lain.
Pemprov Jateng tentu saja tidak sendirian. Pada even penting itu, Jateng akan menggandeng sejumlah pemerintah daerah yang siap. Mereka siap pula memberikan proposal pengembangan daerahnya, mulai dari sektor pariwisata, proyek pertanian, infrastruktur dan proyek energi. Tercatat dari sejumlah daerah yang ikut, sudah terdapat 68 proposal proyek yang siap ditawarkan ke investor global.
Meningkat
Dibandingkan ajang CJIBF 2017, perhelatan promosi investasi kali ini ditargetkan meningkat. Pada 2017 sebanyak 72 proyek ditawarkan dengan nilai rencana nvestasi sebesar Rp 16,7 triliun. Dari kesepakatan investasi tersebut, izin investasi yang terealisasi sekitar 40 persen. Kondisi itu sewaktu proyek jalan tol masih kondisinya 50 persen, dan pengembangan bandara internasional Ahmad Yani Semarang belum rampung.
Wakil Ketua Umum Bidang Pengembangan Kawasan Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) Jawa Tengah, Didik Sukmono mengatakan, Kadin sangat mendukung upaya Pemprov Jateng dalam menawarkan sejumlah proyek strategis ke investor global. Terlebih lagi, pengembangan kawasan industri pun kini semakin merata. Tidak hanya kawasan industri di Kendal, di Kota Semarang saja terdapat lima kawasan industri. Daerah lain yyang memiliki kawasan industri yakni Banyumas, Cilacap, Wonogiri, Boyolali, dan Semarang.
“Kadin mendorong pemda yang hendak menarik minat investor harus dimulai dari regulasi yang kuat dan memastikan profesionalitas kinerja aparatur sipil daerahnya. Hal itu, dipadu dengan tata kelola perizinan yang transparan, cepat dan mudah, tentu akan masuk kategori daerah pro investasi,” ujar Didik.