Kertajati Layani Penerbangan ke Lampung dan Semarang
Oleh
Abdullah Fikri Ashri
·3 menit baca
MAJALENGKA, KOMPAS — Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati di Kabupaten Majalengka melayani penerbangan menuju Bandar Lampung, Lampung, dan Semarang, Jawa Tengah, serta sebaliknya mulai Minggu (25/11/2018). Rute tersebut dilayani maskapai TransNusa. Maskapai lain diharapkan turut membuka rute baru karena potensi pasar cukup besar.
Penerbangan dengan rute Kertajati-Lampung dijadwalkan pukul 06.30-07.30 WIB dengan biaya sekitar Rp 600.000 per orang. Adapun penerbangan untuk rute sebaliknya menurut rencana pukul 07.50-08.50 WIB dengan biaya lebih dari Rp 500.000 per penumpang.
Sementara penerbangan rute Kertajati-Semarang dilakukan pukul 09.10-09.55 WIB. Sebaliknya rute Semarang-Kertajati dijadwalkan pukul 13.15-14.00 WIB. Biayanya mulai dari Rp 350.000 per penumpang. Jumlah tersebut hampir sama dengan ongkos kereta api kelas eksekutif dari Cirebon (sekitar 45 menit dari Kertajati) ke Semarang yang menelan waktu lebih dari tiga jam.
Penerbangan rute Kertajati menuju Lampung dan Semarang ataupun sebaliknya menggunakan pesawat jenis ATR dengan penumpang sekitar 70 orang. Menurut rencana, penerbangan dilakukan dua kali sepekan, yakni Minggu dan Senin.
”Untuk sementara, penerbangan dua kali seminggu. Ini dilakukan untuk melihat respons pasar. Bukan tidak mungkin nantinya penerbangan berlangsung secara reguler setiap hari jika pasar menghendaki,” ujar Direktur Utama PT Bandara Internasional Jabar (BIJB) Virda Dimas Ekaputra, Jumat (23/11/2018).
PT BIJB yang merupakan badan usaha milik Pemprov Jabar dipercaya sebagai pengelola BIJB Kertajati bersama PT Angkasa Pura II dengan skema kerja sama operasional. Bandara seluas lebih dari 1.000 hektar ini memiliki terminal yang mencapai luas 96.280 persegi.
Virda berharap, maskapai lain dapat membuka rute penerbangan baru karena potensi pasar di BIJB Kertajati cukup besar. Menurut dia, pasar penumpang yang dapat memanfaatkan bandara itu tidak hanya warga dari Jabar bagian timur seperti Cirebon, Majalengka, Indramayu, dan Kuningan, tetapi juga daerah industri seperti Karawang dan Subang. Bahkan, calon penumpang juga dapat datang dari Brebes dan Tegal, Jawa Tengah, yang jarak tempuh ke bandara mencapai dua jam perjalanan melalui tol.
Prospek perkembangan BIJB Kertajati juga tampak dari terus bertambahnya rute yang dilayani sejak penerbangan komersial dibuka pada 8 Juni lalu. Setelah penerbangan Kertajati-Surabaya ataupun sebaliknya dibuka, Citilink juga melayani penerbangan Kertajati-Medan dan sebaliknya sejak 9 November lalu dengan jadwal tiga kali sepekan.
Sejak 13 Oktober, BIJB Kertajati bahkan melayani penerbangan umrah menggunakan maskapai Lion Air. Sebagai informasi, setiap tahun diperkirakan 17 persen dari 47 juta penduduk Jabar melakukan perjalanan umrah dan haji. Ini potensi besar bagi BIJB Kertajati. Sebab, selama ini, penduduk Jabar menggunakan Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, untuk penerbangan haji dan umrah.
PT BIJB menargetkan membuka 14 rute pada akhir tahun ini. Saat ini, landas pacu di bandara juga tengah diperpanjang dari 2.500 meter menjadi 3.000 meter. Dengan begitu, pesawat berbadan besar dapat beroperasi.
General Manager BIJB Kertajati Ibu Astono berharap, rute baru di BIJB Kertajati dapat menambah konektivitas dari Jabar ke daerah lain, bahkan skala internasional. Apalagi, lanjutnya, saat ini, fasilitas di bandara semakin baik.
”Sudah ada minimarket kios usaha mikro kecil menengah dan tempat makan. Namun, kami berharap ada investor yang dapat membangun hotel, mal, dan apartemen di sekitar bandara,” ujarnya.