SURABAYA, KOMPAS - Pemerintahan Kota Surabaya, Jawa Timur, terus menambah volume jalan untuk memecah kemacetan, terutama di jalan utama. Akses jalan di frontage road (jalur lambat) sisi barat Jalan A Yani diperlebar dari 9 meter menjadi 17 meter, Jumat (23/11/2018).
Pelebaran akses jalan tersebut berada di pelintasan sebidang kereta api ruas Mayangkara-Wonokromo. Jalur yang sebelumnya hanya bisa dilalui tiga lajur kendaraan roda empat itu kini bisa dilalui hingga enam lajur.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, pelebaran jalan tersebut diharapkan bisa memecah kemacetan di Wonokromo. Setiap pagi dan sore, lokasi tersebut sering dilanda kemacetan akibat volume kendaraan yang menumpuk dari arah Sidoarjo.
Penumpukan kendaraan terjadi akibat lajur kendaraan berkurang dari enam lajur menjadi tiga lajur sehingga mengakibatkan bottleneck (kemacetan akibat jalan menyempit).
”Sekarang kemacetan di sepanjang frontage road Jalan A Yani sisi barat di Wonokromo bisa terurai hingga 50 persen karena ada enam lajur dari Waru hingga Wonokromo,” kata Risma seusai pembukaan pelebaran jalan didampingi Kepala Daerah Operasi VIII PT Kereta Api Indonesia Suryawan.
Persiapan pelebaran jalan di pelintasan sebidang ini memerlukan waktu satu tahun sejak perencanaan. Selama empat kali lelang proyek senilai Rp 525 juta ini selalu gagal sehingga dilakukan penunjukan langsung pengadaan pengikat blok rel.
”Jalan ini merupakan kewenangan pemerintah pusat, tetapi karena ada kebutuhan untuk memecah kemacetan, kami lakukan pelebaran. Sebaiknya memang tidak ada pelintasan sebidang, tetapi itu bukan kewenangan kami,” ujar Risma.
Potensi bottleneck diperkirakan akan bergeser karena jalur setelah pelintasan sebidang kereta api ruas Mayangkara-Wonokromo kembali menjadi tiga lajur. Menurut Risma, pihaknya akan melanjutkan pelebaran agar bisa menambah kapasitas jalan hingga enam lajur.
Saat ini pembebasan lahan di lahan bekas Pasar Wonokromo sisi barat hampir rampung. Tanah milik masyarakat dan Pemkot Surabaya sudah dibebaskan sehingga siap untuk proyek pelebaran jalan tahun depan.
Adapun beberapa titik yang merupakan tanah aset PT Kereta Api Indonesia akan dikonsultasikan agar pelebaran jalan bisa dilakukan sesegera mungkin.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajad mengatakan, untuk mengatasi kemacetan akibat bottleneck, pihaknya melakukan rekayasa lalu lintas di lampu lalu lintas pelintasan sebidang Wonokromo.
Durasi waktu lampu merah akan diatur menyesuaikan kepadatan agar tidak mengular dan membuat arus kendaraan terhenti. ”Kalau antrean kendaraan terlalu panjang, durasi lampu merah akan dikurangi,” ucapnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati menambahkan, pelebaran jalan tahun depan tidak hanya di Jalan A Yani, tetapi juga di Jalan Simpang Dukuh.
Proyek pembangunan di Jalur Lingkar Luar Timur dan Jalur Lingkar Luar Barat juga terus dikebut agar bisa menjadi alternatif dan memecah kepadatan di jalan utama.