SOLO, KOMPAS — Warga Kota Solo kini bisa menikmati hidup lebih mudah dengan pelayanan Solo Smart City. Pelayanan itu memberikan kemudahan dengan mengakses pelayanan publik lewat telepon pintar. Warga tak perlu jalan ke kantor pemerintah untuk bayar pajak, mencari info wisata, dan sebagainya.
”Pemerintah membuat terobosan-terobosan tersebut untuk memudahkan masyarakat. Dengan memakai aplikasi, masyarakat tidak perlu keluar rumah menggunakan kendaraan untuk membayar pajak ataupun retribusi sehingga hemat BBM, hemat waktu, tidak perlu bayar parkir kendaraan, tidak kena macet di jalan,” kata FX Hadi Rudyatmo, Wali Kota Solo. Rudi mengatakan hal itu dalam acara penandatanganan komitmen bersama mendukung Solo Smart City di Solo, Jawa Tengah, Minggu (25/11/2018).
Hadi Rudyatmo mengatakan, semua organisasi perangkat daerah (OPD) di jajaran Pemkot Solo telah membuat terobosan-terobosan dengan melahirkan pelayanan publik berbasis aplikasi yang bisa diunduh menggunakan perangkat telepon cerdas. Dicontohkan, pajak bumi dan bangunan, pajak daerah bisa dibayarkan melalui aplikasi.
Rudy mengatakan, masing-masing OPD Pemkot Solo berinovasi mewujudkan Solo Smart City dengan mengembangkan aplikasi-aplikasi pelayanan publik. Salah satu aplikasi yang dikembangkan adalah Solo Destination. Dalam aplikasi ini terdapat berbagai menu, antara lain e-pajak, informasi kuliner, pariwisata, perizinan, administrasi kependudukan, dan e-tilang.
Rudy mengatakan, hampir semua warga sudah terbiasa menggunakan telepon cerdas. Karena itu, masyarakat yang memanfaatkan aplikasi-aplikasi yang dikembangkan Pemkot Solo diharapkan terus meningkat.
Hampir semua warga sudah terbiasa menggunakan telepon cerdas. Karena itu, masyarakat yang memanfaatkan aplikasi-aplikasi yang dikembangkan Pemkot Solo diharapkan terus meningkat.
Menurut Rudy, penyediaan aplikasi-aplikasi itu juga sebagai wujud keterbukaan informasi kepada publik. Masyarakat bisa mengakses beragam informasi soal penerimaan pendapatan daerah, pengelolaan keuangan dan aset daerah, dan lainnya. ”Ini akan mendorong seluruh jajaran Pemkot Solo terhindar dari penyimpangan, pungli, dan korupsi,” ujarnya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Solo Kenthis Ratnawati mengatakan, aplikasi Solo Destination telah diunduh 20.000 kali. Aplikasi ini akan terus dikembangkan isinya. ”Aplikasi ini telah dikembangkan dari semula hanya berbasis sistem operasi Android sekarang diperluas ke IOS sehingga pengguna iPhone sudah bisa mengunduh aplikasi ini,” ujarnya.
Menurut Kenthis, pihaknya akan mengintegrasikan berbagai aplikasi yang dikembangkan tiap-tiap dinas dan badan. Integrasi itu nantinya akan semakin memudahkan masyarakat dalam memanfaatkan layanan publik yang berbasis elektronik. ”Sekarang ini masing-masing OPD (dinas dan badan) punya aplikasi sendiri-sendiri yang belum terintegrasi secara keseluruhan,” katanya.