SEMARANG, KOMPAS - Hujan yang intensif turun di akhir November 2018, sebaiknya diwaspadai warga. Banyak musibah terjadi karena adanya peningkatan debit sungai tiba-tiba.
"Kasus pencari ikan terseret arus air sungai yang mendadak deras, makin sering terjadi di sejumlah daerah di Jawa Tengah," kata Sarwa Pramana, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah, Senin (26/11/2018) di Semarang.
Khusnen Riyadi (58), warga Desa Sokaraja Lor, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, adalah salah satu warga yang menjadi korban derasnya arus sungai. Pada Minggu (25/11/2018) pukul 22.30. Khusnen bersama dua kawannya diketahui memasang jaring, untuk menangkap ikan di Sungai Pelus, tiba-tiba debit air meninggi dan arus berubah deras.
Koordinator Basarnas Pos Search and Rescue (SAR) Cilacap, Mulwahyono melaporkan, beberapa saat setelah pasang jaring, Khusnen masih berada di sungai. Sedangkan temannya naik dan menunggu di atas sungai.
Ketika mendadak arus sungai membesar dan debitnya naik deras, korban langsung terseret arus dan tenggelam. Jenasahnya, ditemukan sekitar 10 kilometer dari lokasi padang jaring.
Tim SAR bersama anggota kepolisian dan petugas Koramil dibantu relawan siaga bencana semalam berusaha menyisir hilir sungai. Jenasah Khusnen ditemukan di dasar sungai di bagian hilir pukul 09.00 hari ini.
"Setelah upaya pencarian korban dapat ditemukan di depo pasir kedung benda sungai Klawing, Kecamatan Kemangkon Kabupaten Purbalingga, sekitar 10 kilometer dari lokasi korban pasang jaring. Jenasah korban sudah dibawa ke rumah duka, " kata Mulwahyono.