BANDUNG, KOMPAS Banjir setinggi 1,5 meter menggenangi lebih dari 100 rumah warga di Kelurahan Cibadak, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (26/11/2018) pukul 12.30. Banjir akibat luapan Sungai Citepus itu surut satu jam kemudian, tetapi ratusan warga masih terancam banjir susulan karena hujan masih akan terus turun hingga awal tahun 2019.
”Hujan deras mulai pukul 11.45. Air masuk permukiman pukul 12.30. Dalam setahun sudah tiga kali banjir besar,” ujar Oding (58), warga RW 007 Kelurahan Cibadak. Sebagian warga mengungsi ke rumah kerabat. Namun, ada yang bertahan di rumah untuk membersihkan sampah sisa banjir.
Karena sungai meluap cepat, Oding dan warga lain tak punya cukup waktu untuk menyelamatkan diri. Mereka naik ke loteng tanpa sempat mengangkat barang-barang.
Dulu, kata Oding yang lahir besar di sana, banjir setinggi sekitar 30 cm. Banjir besar terjadi setelah ada basemen air di Jalan Pagarsih. ”Banjir di sana berkurang, sini makin parah,” ujarnya.
Acep (36), warga Cibadak lainnya, nekat menerobos banjir untuk mengevakuasi istri dan kedua anaknya ke rumah tetangga. Meski demikian, imbasnya nyaris semua jajanan dagangannya rusak karena air masuk rumah dengan cepat.
Menurut Acep, banjir di permukiman itu juga kiriman dari kawasan Bandung utara. Sebab, aliran Sungai Citepus sangat deras. Padahal, hujan deras di kawasan itu hanya satu jam. Acep masih waswas datangnya banjir susulan. Namun, dia tidak punya pilihan lain kecuali tetap tinggal di rumah.
Kemarin, sejumlah personel TNI, Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jabar mengevakuasi warga. Hingga Senin malam, mereka masih turut membersihkan rumah warga dan mengangkat barang-barang rusak.
”Tidak ada korban jiwa. Warga diimbau tetap waspada saat hujan deras dan tidak panik ketika banjir kembali datang,” ujar Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Diskar PB Kota Bandung Sihar Pandapotan Sitinjak.
Kesiapan warga
Di Cilegon, Banten, kesiapan masyarakat menghadapi bencana, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang, ditingkatkan. Salah satunya dengan pelatihan bagi para personel BPBD Banten bersama masyarakat dan pelaku usaha.
Kepala Seksi Pencegahan Bidang Kesiapsiagaan BPBD Cilegon Utang Sutardi mengatakan, kegiatan itu dinamakan peningkatan kapasitas tanggap darurat bagi sumber daya manusia kebencanaan.
Aktivitas itu dilaksanakan para personel BPBD Banten, BPBD Cilegon, anggota kelurahan, masyarakat, dan kalangan industri di Ciwandan, Cilegon, Oktober 2018. Sekitar 30 orang mengikuti program itu.
Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Lebak Madlias mengatakan, kesiapan para personel menghadapi banjir juga ditingkatkan. ”Sekarang cuaca ekstrem dan tak menentu sering berlangsung,” katanya.(TAM/BAY)