SURABAYA, KOMPAS — Peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam penguasaan teknologi menjadi kunci penentu daya saing revolusi industri 4.0. Untuk mencapai ini, sumber daya manusia di bidang pendidikan didorong terus mengikuti era transformasi digital, yang memungkinkan proses belajar mengajar menjadi lebih efisien, inovatif, dan dinamis.
Sebagai perusahaan telekomunikasi terdepan di Indonesia, Telkomsel memiliki komitmen tinggi terhadap komunitas pendidikan di Indonesia. Untuk itu, Telkomsel bekerja sama dengan Microsoft, yang juga peduli dan perhatian terhadap sumber daya manusia Indonesia, ingin berkontribusi dalam mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kompetensi teknologi tinggi sehingga mampu berkompetisi dalam persaingan global.
Kerja sama tersebut diwujudkan dengan meluncurkan layanan Microsoft Office 365 Education bagi komunitas pendidikan di Indonesia, Selasa (27/11/2018), di Surabaya. Peluncuran layanan Office 365 Education dilakukan Vice President Sales and Marketing Jawa-Bali Ericson Sibagariang dan Education Lead PT Microsoft Indonesia Benny Kusuma.
”Kami berharap peluncuran layanan Microsoft Office 365 Education bagi komunitas pendidikan di Indonesia bisa mewujudkan kolaborasi di mana pun, kapan pun, antara guru dan siswa, untuk berinovasi menghasilkan karya terbaik mereka,” tutur Ericson.
Ericson menjelaskan, target dari layanan Microsoft Office 365 Education adalah 12.000 sekolah dan perguruan tinggi di Jawa dan Bali. Melalui layanan Microsoft Office 365 ini, banyak keuntungan yang diperoleh komunitas, antara lain mendapatkan teknologi terdepan yang menunjang proses belajar mengajar.
Tersedianya program Student Use Benefit, yang memungkinkan siswa dalam satu ekosistem sekolah mendapatkan lisensi Microsoft Office 365 tanpa dipungut bayaran, sesuai syarat ketentuan berlaku.
Menyenangkangurudanmurid
Program Microsoft Office 365 ini memiliki beberapa fitur, seperti OneNote Class Notebook yang merupakan fitur untuk membuat kelas digital dengan pengalaman belajar yang mudah dan menyenangkan bagi guru dan murid.
Ada pula Microsoft Form yang memungkinkan sekolah memiliki sistem computer based testing dengan memanfaatkan bank soal yang dibuat sendiri oleh guru ataupun bank soal yang dibagikan oleh guru lainnya.
Dengan menggunakan Microsoft Form, guru dapat secara langsung melakukan penilaian secara digital dan menyimpan hasilnya secara digital juga. Penggunaan sistem digital ini akan memudahkan guru, yakni dengan mengurangi beban administrasi berbasis kertas.
Sementara itu, Office Mix membuat presentasi menjadi lebih hidup dan interaktif dengan slide recording, flipped classroom, dan ppt-mp4. Selain itu, ada fitur daring quizzes, Skype for Business, yang mampu menjalin kelas virtual dengan pengajar dari seluruh dunia menggunakan Skype. Ada juga Outlook yang mengintegrasikan e-mail, kalender, kontak, dan Skype serta fitur One Drive yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan data digital.
Berdasarkan data, Ericson menyebut, saat ini tercatat 253.000 sekolah dan institusi pendidikan, 56 juta siswa dengan lebih dari 1 juta pengajar. Dari 1 juta pengajar, 91 persen pengajar telah menggunakan komputer di dalam kelas dan 86 persen pengajar kekurangan waktu untuk membuat bahan mengajar.
Diprediksi terdapat 93 persen pekerjaan dalam tiga tahun ke depan akan mengalami transformasi digital dengan 68 persen pekerjaan akan dialihfungsikan dan dipertahankan, tetapi memerlukan keterampilan baru.
”Dengan kerja sama ini diharapkan komunitas pendidikan di Indonesia benar-benar siap menghadapi perubahan dengan memiliki kompetensi teknologi andal serta siap bersaing di era transformasi digital,” tutur Ericson.