Kerja Sama ITDC Pendidikan Vokasi di Tiga Destinasi Utama
Oleh
KHAERUL ANWAR
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS - Kementerian Dalam Negeri menginisiasi kerja sama pendidikan vokasi bidang kepariwisataan, yang melibatkan Indonesia Tourism Development Coorporation (ITDC), Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dan Pemerintah Jawa Tengah. Untuk memperkuat kerja sama tersebut, wakil dari tiga provinsi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan ITDC, Kamis (29/11/2018) di Hotel Aryaduta, Jakarta.
"Hari ini saya mewakili Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB) menandatangani kerja sama bidang pendidikan dengan PT ITDC. Insya Allah ITDC bersedia membiayai 1000 anak muda NTB utk melanjutkan studi pascasarajana ke China," ujar Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, usai Rapat Gabungan yang dihadiri Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan/BAK Kemendagri, Eko Subowo.
Rapat itu juga dihadiri wakil dari tiga destinasi utama, yakni Danau Toba, Sumatera Utara; Borobudur, Jawa Tengah, dan Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kute, Lombok Tengah, NTB. Sedang Abdoelbar Mansoer, Direktur Utama ITDC, mengakili ITDC, pengelola KEK Mandalika.
Dirjen Eko Subowo, melalui rilis yang diterima Kompas, Kamis malam, mengatakan, pendidikan vokasi ini merupakan program prioritas nasional tahun 2018 melalui dekonsentrasi Ditjen BAK Kemendagri, dengan menginisiasi kesepakatan kerjasama pemerintah daerah dengan dunia usaha dalam bidang pengembangan pendidikan vokasi.
Kesepakatan itu diawali dengan tahapan identifikasi potensi kerja sama di tiga kawasan dengan pemerintah daerah dan pendidikan vokasi, sinkronisasi potensi kerja sama, koordinasi sektor terkait dan kesepakatan bersama pemerintah daerah dan dunia usaha. Kepakatan pendidikan vokasi kepariwisataan ini merupakan langkah maju untuk menyiapkan SDM berkualitas sesuai tuntutan dunia usaha.
Melalui kerjasama ini diharapkan dapat menghasilkan peningkatan kompetensi lulusan SMK menjadi tenaga siap pakai yang dapat mendukung pengembangan industri pariwisata atau industri terkait lainnya di KEK Mandalike, DanauToba dan Candi Borobudur, kata Eko Subowo.
Sesuai arahan Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, kata Abdulbar Mansoer, MoU akan ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerja Sama yang meliputi detil program, kegiatan, dan anggaran antar semua pihak yang bekerjasama. Saat ini, ITDC tengah melakukan upaya pengajuan permohonan pendanaan bagi pembangunan infrastruktur kepada Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) yang berkantor pusat di Beijing, China. Dana pinjaman dari AIIB digunakan untuk pembangunan infrastruktur fisik di KEK Mandalika,
“Paralel dengan tugas pengelolaan kawasan pariwisata, salah satu kewajiban perusahaan adalah melakukan community development bagi penduduk desa penyangga KEK Mandalika, ucap Abdulbar yang menyambut baik peran PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) dan ASITA (Association of the Indonesian Tours and Travel Agency) mensinergikan dunia pendidikan dengan dunia usaha.
Kendati rencana pemberian beasiswa bagi 1.000 siswa NTB terpisah dari MoU pendidikan vokasi untuk siswa SMK itu, ITDC menyambut baik rencana Pemprov NTB. Untuk ITDC berupaya melakukan dengan AIIB untuk kemungkinan program itu, ungkap Abdulbar Mansoer.