logo Kompas.id
NusantaraPemberdayaan Petani di Jawa...
Iklan

Pemberdayaan Petani di Jawa Tengah Belum Optimal

Oleh
WINARTO HERUSANSONO
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/DMN5Ix9ybjVp9wsf3uzCCtxmykg=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F11%2F20181125_ENGLISH-TAJUK_A_web_1543156401.jpg
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Buruh tani memanen padi di Desa Bugis, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (23/11/2018). Harga gabah hasil panen petani di kawasan tersebut dijual Rp 5.000 per kilogram.

SEMARANG, KOMPAS — Pemberdayaan petani di Provinsi Jawa Tengah belum berjalan optimal. Kondisi ini ironis, terlebih saat Pemerintah Provinsi Jateng dan DPRD setempat telah membuat Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani. Namun, 40 persen dari 4,4 juta warga miskin masih bermata pencarian sebagai petani.

Pembina petani yang juga mantan Bupati Blora Yudi Sancoyo, Kamis (29/11/2018), mengatakan, idealnya pemberdayaan petani harus komprehensif. ”Pembinaan kelompok tani perlu berkesinambungan supaya mereka terus konsisten untuk bekerja sama dalam mengembangkan usaha tani,” ujarnya.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000