PEKANBARU, KOMPAS – Dua orang tersangka pelaku kejahatan spesialis pecah kaca mobil tewas diterjang timah panas anggota Kepolisian Resor Kota Pekanbaru, pada Jumat (30/11/2018. Polisi terpaksa menembak, karena para penjahat itu melawan dengan menembakkan peluru dari senjata rakitan.
“Tersangka sebanyak tiga orang. Yang ditembak dua orang dan seorang lagi berhasil melarikan diri. Tersangka yang tewas bernama Asron (39), berasal dari Rejang Lebong, Bengkulu. dan seorang seorang lainnya Juanda. Kami meyakini para pelaku ini sudah beberapa kali melakukan aksinya di Pekanbaru,” ujar Kepala Polresta Pekanbaru, Komisaris Besar Susanto, Jumat sore.
Menurut Susanto, pada Jumat siang, anggotanya dari Tim Opsnal 807 sedang melakukan patroli di beberapa objek vital seputaran Kota Pekanbaru. Di sebuah bank, polisi melihat tingkah laku tiga orang yang mencurigakan.
Insting polisi ternyata benar. Tidak lama kemudian, tiga orang itu membuntuti sebuah mobil jenis Toyota Fortuner, dikemudikan Ali Rahman (51), yang baru keluar dari bank. Polisi pun mengikuti tiga orang mencurigakan dimaksud dari jarak tidak terlalu jauh.
Siang itu, Ali Rahman berhenti di dekat sebuah masjid di Jalan Ikhlas, Gang Ridho, Payung Sekaki, Pekanbaru. Ia turun dari mobil untuk menunaikan ibadah shalat Jumat. Hanya berselang sebentar, ketiga orang itu langsung memecahkan kaca pintu mobil dan mengambil sebuah tas yang ditinggalkan Ali Rahman di dalam kendaraan itu. Tim Opsnal 807 yang membuntuti melihat kejadian itu dengan jelas.
Anggota polisi langsung mengejar tiga tersangka. Untuk memudahkan penangkapan, polisi menabrak pelaku yang mengendarai sepeda motor jenis Yamaha MX King, dengan mobil operasional. Dua orang di sepeda motor itu jatuh.
Namun, pelaku yang terjatuh itu melakukan perlawanan. Seorang diantaranya mencoba berlari dengan mengacungkan pistol jenis rakitan ke arah polisi. Penjahat kedua langsung menembak polisi sebanyak dua kali.
“Tim Opsnal melakukan upaya paksa melakukan penembakan terukur dan terarah, sehingga menyebabkan pelaku terjatuh dan tersungkur. Setelah pelaku berhasil dilumpuhkan, keduanya dibawa ke RS Bhayangkara Pekanbaru. Di rumah sakit, keduanya meninggal dunia. Seorang pelaku yang melarikan diri masih dalam pengejaran,” kata Susanto.
Ali Rahman sendiri baru mengetahui kehilangan harta bendanya di mobil setelah menunaikan shalat Jumat. Ia mendapat kabar dari salah seorang keluarganya. Ia langsung mendatangi mobilnya yang di parkir di pinggir jalan.
Setelah memeriksa mobilnya, Ali mendapati tas ransel hitam miliknya yang sebelumnya berada di dalam mobil sudah tidak ada. Di dalam tas itu terdapat uang senilai Rp 50 juta yang baru diambilnya dari bank, sebuah gadget senilai Rp 10 juta dan beberapa buku tabungan.
Ali kemudian melaporkan kejadian itu kepada Polresta Pekanbaru. Di kantor polisi, Ali mengetahui tas hitam miliknya yang hilang sudah ditangan polisi lengkap dengan isinya.
Dalam kejadian itu, polisi menyita dua pucuk senjata api rakitan dengan sebuah peluru aktif. Selain itu ditemukan dua buah selongsong peluru yang masih tersimpan di dalam silinder senjata.