logo Kompas.id
NusantaraGaharu Bisa Menjadi Atraksi...
Iklan

Gaharu Bisa Menjadi Atraksi Wisata di Lombok

Oleh
KHAERUL ANWAR
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_HH2C_w1A9rutQKCLv13t8V8fa4=/1024x1536/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2Fgaharuh_1543570074.jpg
KOMPAS/KHAERUL ANWAR

Pohon gaharu banyak ditanam warga sebagai pelindung di halaman rumah, agar memudahkan perawatan, merawat dan menentukan masa panen. Caranya, seperti dilakukan warga di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mengorek kulit batang yang nantinya akan mengeluarkan aroma gaharu.

MATARAM, KOMPAS - Secara sosial ekonomi dan budaya, penduduk Pulau Lombok dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, sudah akrab dengan kayu gaharu baik yang dihasilkan di alam maupun budi daya. Oleh sebab itu gaharu hasil budi daya dan proses pengolahan produk turunannya bisa menjadi bagian dari atraksi wisata yang disuguhkan kepada wisatawan.

“Bagaimana warga mendapatkan gaharu di alam, atau mengolahnya menjadi produk turunan merupakan atrakasi wisata di NTB, sekaligus bagian dari pengembangan destinasi wisata berwawasan lingkungan,” ujar Witjaksono, Kepala Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia/LIPI), di sela-sela Dialog Hasil Penelitian peneliti LIPI di Lombok, Jumat (30/11/2018) di Kantor Bappeda NTB, Mataram.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000