Pencarian Korban KM Gerbang Samudra I Difokuskan di Dua Lokasi
Oleh
IQBAL BASYARI
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS – Tim gabungan dari Kantor SAR Surabaya dan Direktorat Polisi Air dan Udara Polda Jatim melanjutkan pencarian tiga korban hilang dari terbakarnya Kapal Motor Gerbang Samudra I di Perairan Karang Jamuang, Madura, Senin (3/12/2018). Pencarian difokuskan di dua titik yang diduga menjadi lokasi terakhir ketiga orang tersebut.
Penyisiran dilakukan di sekitar lokasi terbakarnya KM Gerbang Samudra yakni di perairan Karang Jamuang. Sedangkan lokasi kedua adalah KM Gerbang Samudra I yang kini sudah dikandaskan di Buoy 5, Karang Jamuang, tepatnya pada pos 06.56\'254"S/112.40\'960"E.
“Penyisiran di dalam bangkai KM Gerbang Samudera I baru bisa dilakukan apabila api sudah benar-benar padam, dan kondisi di dalamnya dingin,” kata Komandan Tim Basarnas Surabaya Satrio Nuridanto.
Penyisiran yang dilakukan di dalam bangkai kapal akan menggunakan peralatan Masker Self-Contained Breathing Apparatus (SCBA), yakni alat bantu pernafasan yang digunakan oleh pemadam kebakaran saat menjinakkan kobaran api. Peralatan ini diperlukan untuk menjaga keamanan tim pencarian.
KM Gerbang Samudera yang berisi 130 penumpang terbakar di perairan Karang Jamuang, Minggu dini hari. Sebanyak 127 penumpang sudah dievakuasi, sedangkan tiga orang masih hilang.
Adapun tiga orang yang belum diketemukan adalah nakhoda kapal, Soehaldani, serta dua kadet magang dari sekolah pelayaran di Surabaya, Siska Malal Marifat dan Nurul Fardillah. Ketiganya sempat diketahui jatuh ke laut saat kapal terbakar.
Panit Patwal Ditpolair Polda Jatim Inspektur Dua Guntur mengatakan, hingga Senin pagi asap masih mengepul di bagian depan kapal tersebut. Barang-barang milik penumpang, termasuk kendaraan yang diangkut kapal juga masih ada di tempat tersebut.
"Kami melakukan penjagaan di lokasi kapal untuk menghindari penjarahan. Tim Laboratorium forensic juga akan melakukan penyelidikan penyebab kapal,” ucapnya.
Kepala Syahbandar Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Dwi Budi Sutrisno mengatakan, kebakaran berawal dari api yang bersumber di dek mobil bagian kiri depan. Saat itu, selain membawa 130 penumpang, kapal juga mengangkut 29 kendaraan.
“Penyelidikan penyebab kapal akan melibatkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi,” kata Dwi.