PALANGKARAYA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengantisipasi lonjakan harga daging ayam ras dengan menyediakan daging beku. Melalui kerja sama dengan Perum Bulog, pemerintah menjual daging ayam beku dengan harga Rp 35.000 per kilogram untuk menjaga harga daging segar tidak melonjak.
Kepala Badan Urusan Logistik Provinsi Kalteng Faisal mengungkapkan, daging beku yang sudah disediakan sebanyak 500 kilogram. Meskipun belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan daging ayam, pihaknya akan tetap menyesuaikan kebutuhan masyarakat.
”Ini baru awal. Tetapi, intinya itu bukan berapa banyak, melainkan berapa efektif daging beku itu memengaruhi harga di pasar sehingga tidak ada lonjakan,” ungkap Faisal di sela-sela penandatanganan kerja sama antara Perum Bulog dan Pemerintah Provinsi Kalteng dalam menyediakan daging beku di Palangkaraya, Selasa (4/12/2018).
Penandatanganan kerja sama itu dilakukan juga dengan beberapa perusahaan pemotongan daging ayam sebagai penyedia, Bank Indonesia yang juga menginisiasi kerja sama tersebut, dan juga perwakilan dinas-dinas terkait.
Dalam pendistribusian dan penjualan daging ayam beku, Perum Bulog Kalteng memanfaatkan Rumah Pangan Kita (RPK) sebagai mitra kerja Perum Bulog. Bank Indonesia Perwakilan Kalteng pun membantu memberikan 10 kulkas untuk menjual kepada 10 RPK di Kota Palangkaraya.
”Nanti akan diperluas ke seluruh daerah, 14 kabupaten/kota di Kalteng karena kami mempunyai 100 RPK,” ungkap Faisal.
Suryani (47), salah satu pemilik toko kebutuhan pokok di Jalan Rajawali, Palangkaraya, mengatakan, dirinya sudah mulai menjual daging beku sejak awal Oktober lalu. Selain daging ayam, terdapat juga daging sapi beku yang semuanya berasal dari Perum Bulog Kalteng.
”Lumayan penjualannya, saya tidak bisa bandingkan karena ini pertama kali saya menjual daging. Pembelinya lumayan ya karena mereka tidak perlu ke supermarket untuk cari ayam beku,” ungkap Suryani.
Kepala Perwakilan BI di Kalteng Wuryanto mengungkapkan, daging ayam terus menjadi momok bagi masyarakat. Setiap akhir tahun daging ayam menjadi penumbang inflasi. Meskipun demikian, pada bulan ini inflasi masih on target, yakni di angka 0,2 persen.
”Semoga keadaan ini bisa bertahan hingga akhir tahun dan awal tahun nanti karena biasanya saat seperti itu harga mulai tidak terkontrol,” ungkap Wuryanto.
Ia menambahkan, dengan adanya daging ayam beku, diharapkan bisa mengontrol harga daging segar di pasar. Saat ini harga daging ayam di pasar berkisar antara Rp 34.000 dan Rp 38.000 per kilogram. Harga itu masih lebih sedikit dari standar harga pemerintah, yakni Rp 35.000 per kilogram.
Wakil Gubernur Kalteng Habib Said Ismail yang sempat hadir dalam acara tersebut mengajak masyarakat mengonsumsi daging ayam beku. Menurut dia, meskipun dalam keadaan beku, daging ayam tersebut masih memiliki nilai protein yang sama dengan daging ayam segar.
”Hanya saja harus dalam keadaan beku, tetapi aman dikonsumsi. Jadi jangan ragu beli daging beku,” ungkap Habib.
Habib mengungkapkan, Perum Bulog Kalteng baru bekerja sama dengan pihak perusahaan pemotongan daging. Bukan tidak mungkin, ke depan kerja sama itu akan diberikan kepada pengusaha atau peternak mandiri.
”Dari dulu kami mau melakukan pembinaan, tetapi selama ini belum berjalan, makanya ini kesempatan ke depan Perum Bulog akan terima dari peternak juga bisa,” ungkap Habib.