Dua Macan Masih Berkeliaran di Sekitar Permukiman Warga
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
KARANGANYAR, KOMPAS — Serangan macan tutul terhadap kambing milik warga di lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, untuk sementara berhenti. Namun, masyarakat diingatkan agar tetap waspada karena macan masih berkeliaran di sekitar permukiman warga.
Kepala Kepolisian Sektor Jatiyoso Inspektur Satu Subarkah mengatakan, Selasa (4/12/2018) pukul 10.45, ada warga yang melihat macan muncul di sekitar kebun jagung di Dusun Puntuksari, Desa Wonorejo, Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar.
”Artinya, kita masih harus terus meningkatkan kewaspadaan yang tadinya hanya waktu-waktu malam, di siang hari pun tidak boleh lengah dari ancaman macan Lawu yang masih berada di sekitar permukiman warga,” katanya di Karanganyar, Selasa.
Di tempat terpisah, Kepala Seksi Konservasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah I Surakarta Titi Sudaryanti mengatakan, berdasarkan foto kamera inframerah, teridentifikasi ada dua macan, yakni induk dan anaknya. Kedua macan inilah yang diduga menerkam kambing-kambing ternak warga di Desa Wonorejo dan Beruk, Kecamatan Jatiyoso.
”Kemungkinan ada juga induk jantannya, tetapi yang turun (menyerang ternak) dua macan itu,” ujar Titi.
Menurut Titi, kawasan hutan Gunung Lawu merupakan habitat alami macan tutul. Pihaknya berharap kedua macan tutul yang turun menyerang ternak kambing itu telah kembali ke habitat asalnya.
”Beberapa hari ini tidak ada laporan serangan macan lagi. Kami berharap sudah tidak terjadi serangan lagi,” lanjutnya.
Titi mengingatkan, macan tutul merupakan satwa yang dilindungi sehingga tidak boleh diburu. Untuk mengantisipasi serangan macan terjadi lagi, pihak BKSDA telah memasang dua kandang jebakan. Satu kandang jebakan dipasang di Wonorejo dan satu kandang lainnya dipasang di Beruk.
”Ada petugas yang memantau kandang jebakan itu. Kalau ada (macan) yang masuk, kami akan mengevakuasinya,” ucapnya.
Subarkah mengatakan, saat ini tiga anggota Polsek Jatiyoso didukung personel Koramil Jatiyoso, bersama warga dan relawan Jatiyoso, terus melakukan ronda dan patroli bersama di Wonorejo dan Beruk.
Serangan macan di Jatiyoso tercatat terjadi lima kali, yaitu di Dusun Blanten dan Gondang, Desa Wonorejo, pada Rabu-Kamis (21-22/11/2018) malam. Sebanyak 24 kambing mati diterkam. Sabtu (1/12/2018) dini hari, serangan macan bergeser ke Desa Beruk. Seperti sebagian besar kambing lainnya, dua kambing di Beruk juga mati diterkam, tetapi tidak dimangsa. Macan menerkam kambing-kambing yang ada di dalam kandang pada saat malam atau dini hari.