Harga dan Stok Stabil Menjelang Natal dan Tahun Baru
Oleh
Nikson Sinaga
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS – Harga dan persediaan bahan pokok di Medan, Sumatera Utara, masih stabil dan cukup menjelang Natal dan Tahun Baru. Pemerintah pun menyiapkan rencana operasi pasar jika ada kenaikan harga yang cukup besar.
Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Karyanto Suprih menyampaikan hal tersebut setelah meninjau Pusat Pasar Medan, Rabu (5/12/2018). Hadir Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Kepala Bulog Divisi Regional Sumatera Utara Benhur Ngkaimi, dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumut Hilman Tisnawan.
Karyanto mengatakan, harga sejumlah bahan pokok seperti beras, gula, ikan, daging sapi, daging ayam, tomat, cabai, tomat dan sayur-mayur masih stabil pada minggu pertama Desember ini.
Harga beras masih stabil sekitar Rp 11.000 per kilogram, daging ayam Rp 28.000 per kilogram, daging sapi beku Rp 80.000 per kilogram, dan daging sapi segar 115.000 per kilogram. Minyak goreng juga stabil di Rp 10.000 per kilogram, telur Rp 1.250 per kilogram, dan cabai merah Rp 20.000 per kilogram.
Bahkan, harga tomat mengalami penurunan dalam seminggu ini dari Rp 12.000 menjadi Rp 10.000 per kilogram. “Harga bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru ini lebih terkontrol karena persediaan yang cukup,” kata Karyanto.
Setelah meninjau pasar, Karyanto beserta rombongan melakukan rapat koordinasi daerah untuk menyusun strategi dalam mengendalikan harga dan persediaan bahan pokok selama Natal dan Tahun Baru.
“Kementerian Perdagangan juga melakukan rapat koordniasi di berbagai daerah lainnya. Kondisi harga dan persediaan bahan pokok di sejumlah daerah di Tanah Air hingga saat ini masih stabil,” katanya.
Edy Rahmayadi mengatakan, ia akan memantau terus sentra-sentra produksi di Sumut untuk mengendalikan harga. Harga bahan pokok juga tidak bisa terlalu jatuh agar tetap menguntungkan bagi petani di daerah penghasil.
Hilman mengatakan, inflasi di Sumatera Utara merupakan salah satu inflasi yang paling fluktuatif di Indonesia. Karena itu, Bank Indonesia memantau secara khusus inflasi di Sumut. Inflasi tahunan Sumut dari Januari hingga November 2018 mencapai 1,73 persen, jauh di bawah inflasi nasional yang sudah mencapai 3,23 persen.
Angka itu berbanding terbalik dengan kondisi tahun 2016. Ketika itu inflasi Sumut mencapai 6,33 persen, jauh di atas inflasi nasional yang hanya 3,6 persen.
Hilman mengatakan, komoditas yang paling mempengaruhi inflasi di Sumut adalah cabai merah. Jika cabai merah dikeluarkan dari indikator inflasi, inflasi Sumut lebih stabil.
Menurut Hilman, cabai menjadi komoditas utama yang akan mereka pantau selama Natal dan Tahun Baru ini. “Biasanya, gejolak harga sudah terjadi di minggu pertama Desember. Namun, hingga saat ini kami memantau harga kebutuhan pokok masih stabil,” katanya.