PALANGKARAYA, KOMPAS – Empat desa dari dua kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Jumat (7/12/2018), terendam banjir setinggi 40 sentimeter sampai 70 sentimeter. Banjir disebabkan gorong-gorong atau saluran pembuangan yang tidak berfungsi di waktu hujan deras.
Empat desa tersebut adalah Desa Arga Mulya dan Desa Sungai Hijau dari Kecamatan Pangkalan Banteng, lalu Desa Nanga Mua dan Pangkut dari Kecamatan Arut Utara, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalteng.
Di Kecamatan Pangkalan Banteng air hanya merendam akses jalan, sedangkan di Kecamatan Arut Utara ketinggian air maksimal 70 sentimeter dan diperkirakan masih akan terus naik.
Kepala Subbidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng Alpius Patanan menjelaskan, hujan deras melanda selama dua hari tanpa henti. Air pun meluap dari gorong-gorong dan saluran pembuangan di desa tersebut.
“Aktivitas warga terganggu karena akses jalan direndam air dan ada 14 rumah yang terendam, beberapa hampir tenggelam,” ungkap Alpius di Palangkaraya, Jumat.
Alpius menjelaskan, di Desa Nanga Mua akses jalan dan permukiman yang terendam banjir memaksa warga menggunakan sampan untuk keluar masuk desa. Selain itu, terdapat 40 siswa SD, SMP, dan PAUD terdampak banjir dan tidak bisa ke sekolah.
“Tak ada laporan korban jiwa, tak ada juga rumah rusak. Sampai saat ini belum ada laporan untuk mengungsi dan warga juga masih tinggal di rumahnya masing-masing,” ungkap Alpius.
Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri mengungkapkan, pihaknya sudah mengeluarkan surat yang ditujukan ke semua pimpinan daerah di 14 kabupaten/kota di Kalteng. Tujuannya untuk kesiapsiagaan menghadapi musim hujan.
“Kami minta semua instansi terkait di daerah terus melakukan koordinasi dengan BMKG dan saling koordinasi juga dengan pemerintah provinsi untuk memantau perkembangan dan informasi soal bencana,” ungkap Fahrizal.
Fahrizal menambahkan, pihaknya juga meminta pimpinan daerah melakukan pemetaan terhadap lokasi rawan bencana banjir, dan bencana lainnya. “Curah hujan sudah mulai tinggi, jadi perlu waspada,” ungkapnya.