Sebentar lagi Natal tiba. Berbagai belahan dunia bersiap merayakan. Salah satu hal menarik dalam perayaan tahunan pada musim dingin tersebut adalah pasar natal. Dan, salah satu pasar natal menarik untuk dikunjungi adalah di Erfurt, Jerman.
Erfurt adalah ibu kota Negara Bagian Thuringia, Jerman. Thuringia memiliki luas wilayah 16.171 kilometer persegi. Pada bulan Desember ini, suhu di kota tersebut cukup menggigit kulit, sekitar 3 derajat celsius. Erfurt adalah kota di sisi timur laut Frankfurt (berjarak 250 kilometer dari Frankfurt) dan berpenduduk 200.000-an jiwa.
Erfurt serasa negeri dongeng. Area pedestrian yang lapang untuk pejalan kaki, kendaraan bermotor yang dapat dihitung dengan jari setiap menit (termasuk trem yang melintasi tengah kota), dan yang terpenting adalah arsitektur bangunan kuno yang menarik.
Bangunan di Erfurt menjulang tinggi dengan nuansa warna-warni pastel, plus gaya arsitektur Yunani mendominasi hampir seluruh isi kota. Semuanya seakan melipat waktu dalam dongeng masa lalu.
Saya ingat, tahun lalu, saya serasa menjelma menjadi Alice saat menemukan petualangan indah di dunia baru Wonderland. Kagum dan penasaran luar biasa. Belum sempat menikmati keelokan setiap bangunan kuno di sana, saya sudah dibawa mencicipi keindahan yang setiap Desember menjadi favorit banyak orang, yaitu weihnachtsmarkt atau pasar natal.
Di salah satu sudutnya, saya berjumpa dengan Rapunzel yang berjuang turun dari menara kastel menggunakan tali rambut emasnya, atau ketemu Hansel dan Gretel di dalam ruangan kaca. Potongan adegan dongeng tersebut menjadi stan boneka yang memeriahkan pasar natal.
Pasar natal di Erfurt diyakini sebagai salah satu pasar natal tertua di Jerman. Tidak heran karena Erfurt sudah dikenal sejak 1.300 tahun lalu. Pasar tersebut menempati lahan terbuka di luar area Katedral St Mary dan Gereja St Severus. Terdapat lebih dari 200 stan kayu tidak permanen yang menjajakan aneka suvenir (hiasan natal, perlengkapan musim dingin seperti kaus tangan dan topi, serta aksesori rumah), makanan, roti jahe, dan minuman gluhwein (semacam minuman bir hangat berempah).
Gluhwein menjadi salah satu ciri pasar natal. Sebab, saat udara dingin menusuk tulang, sangat nikmat meneguk minuman yang hangatnya lekat di perut selama beberapa saat.
Suasana Natal kian terasa dengan kehadiran pohon natal setinggi 30 meter, dengan ratusan lampu dan hiasan warna-warni. Aneka permainan seperti komidi putar dan ferris wheel (bianglala) pun disediakan untuk tua dan muda. Tak ada salahnya sejenak mencicipi kenikmatan masa kanak-kanak.
Beranjak tidak jauh, terdapat florales zur weihnachtzeit (semacam pameran karya ”berbunga” di dalam lorong seperti goa). Di sini terdapat diorama dan miniatur karya bertema Natal. Pengunjung diajak mengagumi kreasi seniman lokal Jerman.
Inti pasar tersebut adalah ribuan orang berkumpul di pasar yang buka selama masa Adven (menjelang Natal) setiap malam. Mereka bercengkerama bersama keluarga, teman, kerabat, dan tetangga sekitar. Kalau saya bilang, itulah Natal sesungguhnya, yaitu berkumpul dengan orang-orang tercinta, bahkan dengan orang lain yang selama ini mungkin terlupakan dengan aktivitas keseharian.
Kekerabatan itu menjadi pembeda pasar natal di Erfurt dengan pasar natal di Frankfurt, Dresden, ataupun Berlin, yang semuanya sempat saya singgahi. Pasar natal di Erfurt kebanyakan dibanjiri warga Erfurt, sedangkan pasar natal lainnya lebih banyak didatangi pengunjung luar wilayah (wisatawan).
Di tengah hawa dingin, pengunjung Pasar Natal Erfurt berjubel berkelompok di sekitar meja-meja kayu yang disediakan. Mengudap kue kentang, roti jahe, sosis bakar, kue stollen (kue khas Jerman dari tepung ragi dan aneka isian seperti cokelat dan kacang), atau sekadar meneguk gluhwein dan cokelat panas. Terpenting, mereka meluangkan waktu bicara banyak hal, mulai dari menanyakan kabar hingga membuat janji pertemuan berikutnya.
”Pasar Natal Erfurt memang berbeda dengan pasar natal lain. Setiap pasar natal memiliki ciri sendiri-sendiri,” kata Sabine Hahnel, petugas Pusat Informasi Turis di Erfurt.
Meski kota kecil, Pasar Natal Erfurt setidaknya dikunjungi 2 juta orang. Adapun pasar natal besar seperti Frankfurt dan Berlin bisa dikunjungi lebih dari 3 juta orang sekali kegiatan.
Pada kesempatan itulah, biasanya, orang mencari kado natal untuk keluarganya. Termasuk saya, mendapat kado ”kehangatan” dan keajaiban Pasar Natal Erfurt. Bagaimana saya yang hanya datang dengan mengenakan satu setel busana dengan jaket seadanya, sambil memanggul sebuah ransel kerja, akhirnya pulang dengan menenteng koper lengkap dengan isinya.
Wisata
Pasar natal memang menjadi salah satu daya tarik wisata Jerman setiap tahun. Pemerintah Jerman menargetkan menarik wisatawan hingga 121,5 juta orang untuk menginap pada 2030.
Tahun 2017, jumlah wisatawan menginap di Jerman berdasarkan data German National Tourism Board (GNTB) sebanyak 79,3 juta orang. Tahun 2018, GNTB menargetkan jumlah wisatawan menginap naik menjadi 83,5 juta orang.
Jumlah tersebut terus naik 2 juta-4 juta wisatawan menginap setiap tahun. Karena itu, pada tahun 2030, Pemerintah Jerman menarakan mencapai angka kunjungan 121,5 juta orang menginap dalam setahun.
”GNTB menargetkan naiknya kunjungan wisatawan dari mana saja. Wisatawan terbesar masih berasal dari Eropa. Namun, ASEAN dan Asia Pasifik juga salah satu pasar potensial yang bisa disasar,” ujar Chun Hoy Yuen, Director Marketing and Sales ASEAN, German National Tourist Office.
Selain pasar natal, Jerman juga memiliki beberapa perayaan besar yang akan dijual untuk menarik wisatawan. Beberapa kegiatan itu antara lain festival kuliner Jerman, peringatan 200 tahun Karl Marx, Kejuaraan Atletik Eropa (tahun 2018), perayaan 100 tahun Bauhaus dan 200 tahun kelahiran Theodor Fontane (tahun 2019), serta peringatan 250 tahun kelahiran Beethoven (tahun 2020).
Dan, tugas besar mendatangkan ratusan juta orang itu salah satunya diemban oleh si mungil Erfurt. Erfurt, ich vermisse dich!