Tiga Pemimpin Dicokok KPK, Warga Malang Peringati Hari Antikorupsi
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS-Tiga kepala daerah terjerat kasus korupsi. Minggu (9/12/2018) pagi, sejumlah elemen di Malang, Jawa Timur, memeringati Hari Anti Korupsi Internasional di Simpang Balapan-Boulevard Ijen. Peringatan dilakukan di sela-sela kegiatan Hari Bebas Kendaraan (car free day) yang biasa dilakukan di tempat itu.
Selain berjalan jauh dari depan Perpustakaan Kota Malang menuju Simpang Balapan, kegiatan bertajuk "Malang Raya Bersatu Melawan Korupsi" itu juga diwarnai dengan aksi teatrikal, pembacaan puisi, dan senam bersama.
DZ Sandyarto atau biasa dikenal dengan nama Bejo, serta rekannya, Sehan, dari Teater Celoteh, mengaku prihatin dan tidak habis pikir dengan kasus korupsi yang terjadi di Malang. Terlebih, mereka kenal ketiga sosok kepala daerah yang terjerat kasus korupsi di Malang Raya.
Ketiga kepala daerah yang terjerat korupsi adalah Wali Kota Batu periode 2012-2017 Eddy Rumpoko, Wali Kota Malang periode 2013-2018 M Anton, dan yang terakhir Bupati Malang periode 2015-2020 Rendra Kresna.
Bejo pun merasa tidak habis pikir karena masih ada pihak yang pro dengan korupsi. Bejo mencontohkan dari pengumpulan kertas suara ke kotak bertema "Satu Hati Tolak Korupsi" dengan tiga kategori---setuju, tidak setuju, dan tidak peduli---pada 30 November-1 Desember lalu di Pendopo Kabupaten Malang, semua kotak terisi.
"Apakah betul kehebohan Malang darurat korupsi sampai ke rakyat? Ternyata jawabannya memprihatinkan, ketiga kolom terisi semua. Kita tidak memermasalahkan jumlahnya, namun ketika ketiga kotak terisi semua berarti ada yang tidak sepakat dengan pemberantasan korupsi," ujar Bejo.
Divisi Antikorupsi Malang Corruption Watch Fauzi Wibowo mengatakan acara memperingatan Hari Antikorupsi dengan konsep 912 ini sekaligus sebagai bentuk pembelajaran kepada masyarakat yang melakukan car free day tentang antikorupsi.
"Jadi ini lebih ke kampanye bahwa masyarakat ikut terlibat dalam mendukung upaya pemberantasan korupsi di Indonesia," ujarnya.