SURABAYA, KOMPAS — Gubernur Jawa Timur Soekarwo atas nama Presiden Joko Widodo melantik Ika Puspitasari sebagai Wali Kota Mojokerto periode 2018-2023, Senin (10/12/2018) di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Tantangan besar segera dihadapi Wali Kota Mojokerto, terutama dalam pencegahan tindak pidana korupsi.
Selain itu, Ahmad Rizal Zakaria dilantik sebagai Wakil Wali Kota Mojokerto. Ika dan Ahmad adalah pasangan pemenang Pemilihan Wali Kota Mojokerto-Wakil Wali Kota Mojokerto.
Ika atau lebih akrab disapa Ning Ita menggantikan pejabat terdahulu, Mas’ud Yunus, yang diberhentikan secara tidak hormat sebagai terhukum kasus korupsi. Ika juga merupakan adik kandung Bupati Mojokerto (nonaktif) Mustofa Kamal Pasa yang berstatus terdakwa kasus korupsi dan sedang menjalani persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Surabaya.
Peringatan agar Ika-Ahmad menghindari sikap, perilaku, dan kebijakan koruptif diutarakan Soekarwo saat memberi pidato seusai pengambilan sumpah dan pelantikan pasangan tersebut. Korupsi yang menjerat mantan Wali Kota Mojokerto dan Bupati Mojokerto merupakan pukulan dan sepatutnya membuat malu warga.
Ika meski merupakan adik kandung dari terdakwa korupsi dan melanjutkan pemerintahan yang sebelumnya koruptif diharapkan berkomitmen tinggi untuk antikorupsi. ”Koordinasi dan supervisi dari KPK untuk daerah-daerah di Jatim yang pemimpinnya terkena kasus korupsi amat diperlukan,” kata Soekarwo.
Diwawancarai seusai pelantikan, Ika mengatakan segera berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung dan KPK. Janji itu ditegaskan untuk mencegah praktik korupsi di Pemerintah Kota Mojokerto. Selain itu, yang utama agar Ika tidak berniat dan terlibat sehingga terjerumus dalam tindak pidana rasuah itu.
Untuk diketahui, Ika-Ahmad memenangi pemilihan di Kota Mojokerto dengan perolehan 23.822 suara (31 persen) dari total suara 96.132 suara. Ika-Ahmad yang diusung Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) unggul atas Warsito-Moeljadi (PAN-PKS) yang meraih 8.954 suara atau 12 persen), Akmal Boedianto-Rambo Garudo (PDI-P) yang meraih 19.607 atau 25 persen, dan Andy Soebjakto-Ade Ria Suryani (PPP, PKB, PD) yang meraih 19.717 suara atau 26 persen.