MAGELANG, KOMPAS — Sebanyak 312 personel disiapkan untuk mengamankan perayaan Natal di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Personel tersebut akan disebar untuk mengamankan perayaan di 81 gereja, 14 kapel, dan 10 rumah ibadah.
Kepala Bagian Operasional Polres Magelang Komisaris Ngadisa mengatakan, khusus di dua gereja besar, yaitu di Kecamatan Muntilan dan Mertoyudan, pengamanan akan dilakukan ekstra ketat. Sebanyak 10 personel akan ditempatkan di masing-masing gereja.
”Khusus di gereja besar, kami juga akan mendirikan pos pengamanan,” ujar Ngadisa seusai rapat koordinasi persiapan Natal dan Tahun Baru di Kantor Pemerintah Kabupaten Magelang, Kamis (13/12/2018). Gereja besar yang dimaksud adalah gereja yang memiliki jumlah jemaat lebih dari 1.000 orang.
Dari 312 personel tersebut, sebanyak 162 personel berasal dari Polres Magelang dan 150 orang lainnya berasal dari berbagai kekuatan pendukung, antara lain dari organisasi kemasyarakatan (ormas) dan Pramuka.
Menurut dia, bahaya yang masih diwaspadai dan mengancam keamanan penyelenggaraan ibadah Natal adalah bahaya terorisme. Menyikapi kondisi tersebut, polisi akan tetap berupaya melakukan sterilisasi serta mengecek keseluruhan kondisi sekitar satu jam sebelum penyelenggaraan misa. Pengecekan akan dilakukan dengan menggunakan alat detektor logam. Selain itu, polisi juga akan memeriksa setiap barang bawaan dari jemaat.
Selama libur Natal dan Tahun Baru, Polres Magelang, menurut dia, juga akan mendirikan empat pos pengamanan. Dua pos nantinya didirikan di dua gereja, sedangkan dua pos lainnya akan didirikan di tempat wisata dan pusat keramaian dengan tujuan untuk membantu mengurai kemacetan.
Sementara itu, Bupati Magelang Zaenal Arifin meminta agar ormas-ormas juga turun langsung membantu upaya pengamanan ibadah perayaan Natal di gereja-gereja. ”Mari kita bersama-sama memastikan agar seluruh umat Kristiani yang merayakan Natal bisa beribadat dengan tenang, aman, dan nyaman,” ujarnya.