Partisipasi Kurangi Dampak Bencana
Partisipasi warga menjaga kebersihan dan mewaspadai bencana bisa mengurangi dampak bencana. Sementara itu, Jembatan Musi IV diuji coba untuk mengurangi beban dan kemacetan Jembatan Ampera.
BANDUNG, KOMPAS Partisipasi warga Kota Bandung sangat dibutuhkan untuk mengurangi dampak bencana saat musim hujan. Masyarakat diimbau rutin membersihkan drainase sehingga tidak mudah meluap akibat tersumbat sampah.
”Selain intensitas hujan yang tinggi, banjir juga disebabkan saluran air tidak berfungsi maksimal. Partisipasi warga sangat penting dengan membersihkan drainase dari sampah,” ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Jawa Barat, Ferdi Ligaswara, Rabu (12/12/2018).
Dilintasi lebih dari 40 anak sungai, Kota Bandung rawan banjir di musim hujan. Sebulan terakhir, banjir menerjang sejumlah kawasan, seperti Astanaanyar, Cinambo, dan Gedebage. Selain permukiman warga, banjir menggenangi sejumlah ruas jalan utama dan pasar. Akibatnya, terjadi kemacetan dan barang pedagang di pasar rusak.
Oktober lalu, Pemerintah Kota Bandung mengeruk beberapa anak sungai sebagai antisipasi menghadapi musim hujan. Namun, kapasitas sungai tetap tidak mampu menampung debit air.
Beberapa kali kejadian banjir, drainase tidak berfungsi baik. Air dari permukiman warga dan jalan tidak mengalir dengan maksimal karena tersumbat sampah.
Ferdi berkomunikasi intensif dengan warga di beberapa kawasan rawan banjir lewat grup aplikasi pesan di telepon pintar. ”Ini memudahkan komunikasi antara warga, petugas Diskar PB, sukarelawan, dan aparatur kecamatan dan kelurahan,” ujarnya.
Lebih dari 150 petugas disiagakan setiap hari untuk menanggulangi bencana di musim hujan. Warga juga diimbau mewaspadai bencana lain, seperti longsor dan pohon tumbang.
Bencana longsor, banjir, dan angin puting beliung juga mengancam Kabupaten Cianjur pada musim hujan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur minta warga ikut tanggap mengantisipasi bencana.
”Warga di pinggiran sungai dan di bawah tebing harus waspada. Kami intens berkoordinasi dengan pihak desa dan kecamatan,” ujar Sekretaris BPBD Cianjur Sugeng Supriyanto.
Jembatan Musi IV
Pengoperasian Jembatan Musi IV di Palembang, Sumatera Selatan, yang akan diresmikan akhir Desember diharapkan dapat mengurai kemacetan di Jembatan Ampera hingga 30 persen. Uji beban berlangsung sejak Rabu. Mekanisme lalu lintas di atas Jembatan Musi IV dipersiapkan.
Sejumlah truk diparkir di bentang tengah dan tepi jembatan. Proses uji beban berlangsung tertutup. Hanya pekerja konstruksi yang boleh masuk. Warga yang ingin melihat hanya bisa menyaksikan dari luar pagar besi.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang Kurniawan mengatakan, Jembatan Musi IV diprediksi akan mengurai beban dan kemacetan di Jembatan Ampera.
Kemacetan kerap terjadi sebelum jam kerja dan jam pulang kerja. Pagi hari, banyak kendaraan dari hulu ke kawasan hilir yang merupakan wilayah perkantoran. Sore hari, arah sebaliknya mengalami kemacetan.
Pengamat transportasi dari Universitas Sriwijaya, Joni Arliansyah, menilai, lalu lintas di Jembatan Ampera sudah melewati titik jenuh. Kemacetan terjadi pukul 06.30-09.00 dan pukul 16.00-19.00 Kendaraan yang melintas di atas Jembatan Ampera mencapai 8.000 satuan kendaraan penumpang (SMP) per jam, lebih tinggi dari kapasitas Jembatan Ampera yang sekitar 7.000 SMP per jam.
Jembatan Musi IV akan mengurangi beban Jembatan Ampera 25-30 persen. Kapolda Sumsel Inspektur Jenderal Zulkarnain Adinegara berharap, sebelum Tahun Baru, Jembatan Musi IV bisa digunakan.
Ambles lagi
Landas hubung Bandar Udara Juanda, Surabaya, kembali ambles, Rabu pagi. Insiden itu menyebabkan pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 264 rute Surabaya-Balikpapan gagal terbang.
Roda belakang pesawat Boeing 737-900 ER bernomor registrasi PK-LHW yang membawa 195 penumpang beserta tujuh awak tersangkut di landas hubung yang ambles. Semua penumpang berhasil dievakuasi dengan selamat.
Senin lalu, roda belakang Lion Air Boeing 737-900 ER dengan nomor registrasi PK-LGQ tujuan Banjarmasin juga ambles di aspal landas hubung, tak jauh dari lokasi saat ini.
Legal and Communication Section Head Bandara Juanda Yuristo Ardi Hanggoro mengatakan, pihaknya memberikan perhatian serius terhadap kasus amblesnya landas hubung. Tim masih mencari tahu penyebab pastinya. Sementara itu, dilakukan perbaikan pada landasan agar kegiatan operasional penerbangan tidak terganggu. (RAM/TAM/NIK)