SUMEDANG, KOMPAS — Sebanyak 3.600 batang pohon ditanam di sekitar Bendungan Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (17/12/2018). Penanaman tersebut merupakan upaya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk menjaga lingkungan sekitar serta mencegah bendungan terancam sedimentasi.
”Pohon penting untuk menjaga erosi. Di sekitar Bendungan Jatigede ini masih perlu banyak ditanam pohon, misalnya di sela tanaman musiman ditanam tanaman keras,” kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Hari Suprayogi, Senin.
Hari menghadiri acara penanaman pohon memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia di kawasan Bendungan Jatigede. Total terdapat 126.000 batang pohon yang ditanam Kementerian PUPR di 34 provinsi. Khusus untuk wilayah sekitar Bendungan Jatigede terdapat 3.600 batang pohon yang ditanam.
Beberapa jenis pohon yang ditanam antara lain durian, mangga, alpukat, kemiri, kelengkeng, dan nangka. Menurut Hari, sebetulnya jumlah pohon yang ditanam itu masih belum cukup sebab kebutuhan pohon di wilayah Bendungan Jatigede bisa mencapai 100.000 batang pohon.
Menanam pohon di daerah sekitar bendungan, dikatakan Hari, sama dengan merawat bendungan. Bendungan dapat terjaga dari sedimentasi akibat erosi. Selain itu, dengan banyaknya pohon, daerah tangkapan air bagi bendungan akan terjaga.
”Apalagi Bendungan Jatigede ini kan outcome-nya besar sekali. Tampungannya bisa mencapai 1 miliar meter kubik air. Bendungan ini juga untuk pembangkit listrik dan sumber air baku bagi daerah di sekitarnya,” ujar Hari.
Pemerintah memprioritaskan untuk menanam tanaman keras di wilayah perbukitan yang gundul. Dia pun berharap agar masyarakat juga ikut menanam tanaman keras di kebunnya.
Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti mengatakan, bendungan perlu dijaga agar usia operasionalnya semakin lama. Hingga 2019, pemerintah memprogramkan pembangunan 65 bendungan. Pembangunan sebuah bendungan memerlukan waktu setidaknya tiga tahun.
”Kita berupaya agar Bendungan Jatigede ini bisa lebih hijau dan menjadi daerah tangkapan air yang baik,” kata Anita.
Pada kesempatan itu, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir memastikan agar pohon-pohon yang telah ditanam tersebut akan hidup. Pihaknya akan mengerahkan aparat Satpol PP untuk mengawasi dan merawatnya.
Di samping itu, kata Dony, sebagai daerah yang paling terdampak pembangunan Bendungan Jatigede, pihaknya berharap agar Kementerian PUPR mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk mengembangkan desa wisata di sekitar Bendungan Jatigede.
Saat ini, Pemkab Sumedang telah menetapkan empat desa sebagai desa wisata. ”Kami mohon dibantu untuk akses ke desa-desa tersebut. Kebanyakan merupakan jalur bekas proyek lingkar utara yang aksesnya rusak berat,” kata Dony.
Menurut Anita, pemerintah membuka diri terhadap usulan atau permintaan dari daerah dalam upaya pengembangan daerah. Untuk daerah wisata, biasanya yang mendasar adalah perlunya pasokan air bersih beserta sanitasi.
Bupati Sumedang pun dipersilakan mengajukan proposal langsung kepada para pejabat Kementerian PUPR yang hadir saat itu. ”Pasti akan dicarikan jalan keluar karena Kabupaten Sumedang sudah berkontribusi melalui Bendungan Jatigede ini,” kata Anita.