Shierly Lin (33), lajang pelukis profesional aliran hiper realis asal Jombang, Jawa Timur, ini gigih menunggu kesempatan bisa bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo saat kunjungan Presiden ke sejumlah acara di Jombang, Selasa (18/12/2018).
Karya lukisnya dengan bahan pensil arang (charcoal) memukau siapapun yang melihatnya, termasuk saat ia menunjukkan hasil lukisan arang gambar potret Presiden Joko Widodo.
Hingga Selasa pukul 20.00 WIB, ia masih bertahan di acara Presiden di Pondok Pesantren Tambak Beras, Desa Tambakrejo, Kecamatan Jombang. Itu lokasi acara keempat yang dihadiri Presiden selama kunjungannya ke Jombang.
Shierly sendiri entah dengan rencana strategi apa untuk bisa bertemu muka dengan Presiden Jokowi, sudah berusaha mencegat dari pukul 09.00 di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng, Kecamatan Cukir, Jombang. Ini lokasi Presiden menjalani acara kedua pada pukul 13.00.
Di balik kaca matanya, gadis yang menyelesaikan sarjana seni di Fakultas Desain Komunikasi Visual Universitas Kristen Petra, Surabaya, terpancar sorot mata bersemangat besar. Dengan percaya diri ia tunjukkan lukisan potret Presiden yang sangat mendetail, tampak hingga anak rambut, flek wajah, keriput, bibir kering, dengan kontras yang memukau. Karya hyper real jarang muncul dalam jagad seni rupa. Bisa jadi Shierly pelopornya.
Shierly mengaku pelukis potret wajah dengan pensil secara profesional. Ia menerima pesanan dan memamerkan pesananya di media sosial, Instagram, Facebook.
Pelanggannya dari luar negeri, namun diantara pesanan yang banyak dari para artis film televisi India. "Saya kenal pribadi dan beberapa menjadi pelanggan," katanya.
Berapa tarif melukisnya? Tak ragu-ragu ia menebutkan, ukuran 30- 40 cm, bertarif beberapa ratus dolar AS.
"Itu tarif yang cukup murah untuk pasaran luar negeri. Meski disini jadinya beberapa juta rupiah.Tapi itu untuk lukisan aliran realisme saja ya. Bukan hiper realis," tambah Shierly.
Shierly mengaku sudah mantap menjadi pelukis profesional. Ia mengaku punya posisi di pasar komersial dan yakin bisa menjalani profesi ini dengan memuaskan pelanggan dan hidup darinya.
"Satu lukisan diproses selama beberapa puluh jam. Saya sendiri melukis seperti orang bekerja normal, dari pagi sampai siang," katanya.
Beberapa tokoh dia lukis secara hiper realis, yakni Soekarno, Gus Dur, dan beberapa bintang film dunia. Pada lukisan hiper realis Jokowi ia mengaku menghabiskan waktu melukis 70 jam.
Ia melukis tanpa bantuan komputer, pantograf, bahkan grid (garis kotak di atas kertas gambar). Di halaman instagramnya dan halaman facebooknya, ia mendemonstrasikan cara dia melukis dengan video yang dipercepat. Ia menunjukkan bisa membuat komposisi lukisan yang menawan dengan tangan telanjang tanpa bantuan teknologi.
Namanya muncul dalam ulasan karya seni rupa oleh kritikus rupa Surabaya Agoes Koecink, di halaman seni media cetak Surabaya. Ia juga telah berpameran. Ia kini mengaku butuh lompatan dan yakni karya wajah Presiden Joko Widodo dalam kualitas hiper realis bisa mendorongnya.