Pagi Ini, Penerbangan Internasional Perdana di Banyuwangi Dimulai
Oleh
Angger Putranto
·2 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, di Jawa Timur, kini menjadi bandara internasional. Pagi ini, pesawat Citilink terbang perdana dari Bandara Banyuwangi menuju Kuala Lumpur, Malaysia. Bandara itu menjadi pintu masuk baru turis asing ke Indonesia.
Penerbangan perdana ini dilayani oleh maskapai Citilink dengan nomor penerbangan QG-514. Penerbangan dilakukan pukul 08.20 WIB dan diperkirakan tiba pukul 12.10 waktu Kuala Lumpur.
Asisten Manager Maintenance Facility Angkasa Pura II Bandara Banyuwangi Andry Lesmana di Banyuwangi, Rabu (19/12/2018), mengatakan, penerbangan internasional perdana mengangkut 66 penumpang dari Banyuwangi menuju Kuala Lumpur. ”Penerbangan berlangsung tepat waktu dan aman,” ujarnya.
Selain keberangkatan ke Kuala Lumpur, hari ini Bandara Banyuwangi juga akan menerima penumpang penerbangan dari Kuala Lumpur. Penerbangan dari Kuala Lumpur akan menggunakan pesawat yang sama dengan nomor penerbangan QG-515. Pesawat akan berangkat pukul 13.20 dan dijadwalkan tiba di Banyuwangi pukul 15.10.
Untuk penerbangan internasional ini, Citilink menggunakan Airbus A-320 berkapasitas 180 penumpang. Frekuensi penerbangan empat kali sepekan, yakni Senin, Rabu, Jumat, dan Minggu.
Kementerian Perhubungan mengeluarkan surat izin operasionalisasi sementara Bandara Banyuwangi sebagai bandara internasional. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berterima kasih kepada pemerintah pusat yang telah banyak mendukung pengembangan bandara-bandara di daerah.
”Terima kasih kepada Kementerian Perhubungan yang terus mendukung Bandara Banyuwangi, juga kepada pihak Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Keuangan, Angkasa Pura II, yang semua bersinergi dengan cepat sehingga bisa mewujudkan penerbangan internasional ini. Dan, yang paling penting, terima kasih dan mohon doa kepada semua warga Banyuwangi,” kata Anas.
Menurut Anas, dengan dibukanya rute ini akan semakin meningkatkan aksesibilitas menuju Banyuwangi sehingga bisa mendorong berbagai sektor ekonomi tumbuh, yang ujungnya berkontribusi pada kesejahteraan warga.
”Pembukaan rute ini pasti akan membawa dampak ekonomi yang besar bagi daerah. Pengembangan bandara ini akan menjadi penggerak ekonomi daerah. Ini sesuai dengan komitmen Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla dalam memeratakan pembangunan, termasuk di daerah yang jauh dari pusat pertumbuhan nasional seperti Banyuwangi,” kata Anas.
Turut dalam penerbangan itu keluarga mantan Bupati Banyuwangi, seperti Ny Erna Samsul Hadi, istri almarhum Samsul Hadi (Bupati Banyuwangi 2000-2005 yang merintis pembangunan Bandara Banyuwangi), beserta sejumlah anggota keluarganya, dan mantan Sekretaris Daerah Banyuwangi Sukandi. Mantan bupati dan keluarga mantan wakil bupati lainnya juga telah diundang, tetapi berhalangan ikut. Ada pula pengasuh Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi, KH Hisyam Syafaat.
”Ini adalah momen spesial. Dan, para pemimpin terdahulu adalah peletak fondasi kemajuan Banyuwangi. Maka, beliau-beliau kami ajak ikut dalam penerbangan ini,” ujar Anas.