BATU, KOMPAS — Tidak hanya hotel dan vila, pemilik homestay di Batu, Jawa Timur, juga mendulang rezeki selama masa libur panjang Natal dan Tahun Baru kali ini. Fasilitas penginapan yang mereka siapkan telah dipesan semuanya oleh wisatawan sejak jauh hari.
Salah satu pemilik home stay di Desa Oro-oro Ombo, Kecamatan Junrejo, Maman Adi Saputro, Kamis (20/12/2018), mengatakan, homestay miliknya sudah dipesan sejak 15 Desember 2018 dan telah penuh hingga 2 Januari 2019.
”Tamunya berasal dari beberapa daerah, seperti Jakarta, Surabaya, dan Jember. Sebagian besar berasal dari Jakarta yang datang menggunakan kereta api. Mereka minta dijemput dari Stasiun Malang,” ujarnya.
Hotel Syariah Cempaka milik Maman memiliki tiga kamar. Selain fasilitas yang sudah ada, seperti dapur, tahun ini dia melengkapi homestay miliknya dengan Wi-Fi. Jika sebelum 20 Desember harga sewa masih standar Rp 500.000 per malam, setelah 20 Desember harganya naik menjadi Rp 800.000-Rp 1 juta per malam.
Menurut Maman, bukan hanya homestay miliknya yang sudah dipesan, melainkan juga homestay milik tetangganya yang lain. Beberapa tahun terakhir banyak warga Oro-oro Ombo yang memanfaatkan rumahnya untuk homestay dan diminati wisatawan karena lokasinya berdekatan dengan sejumlah obyek wisata modern di Batu.
Sementara itu, pihak Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu menyatakan, tingkat hunian (okupansi) hotel di wilayahnya sudah terpesan di atas 75 persen. Sisanya diperkirakan terisi beberapa hari ke depan.
”Tingkat hunian hotel di Batu pada bulan Desember ini rata-rata sudah terpesan 75 persen. Pada libur akhir tahun 10 hari terakhir Desember sudah hampir penuh,” kata Ketua PHRI Kota Batu Bambang S Dharma.
Menurut Bambang, okupansi hotel di Batu pada Desember tahun ini bagus karena libur akhir tahun cukup panjang, terutama anak-anak sekolah. Rata-rata para tamu sendiri sudah mulai booking kamar sejak sebelum Desember.