MASOHI, KOMPAS — Sejumlah pemudik mulai meninggalkan Kota Ambon ke sejumlah daerah, baik di Maluku maupun luar Maluku. Khusus Maluku, angkutan laut menjadi pilihan pemudik lantaran kenaikan harga tiket pesawat dianggap terlalu tinggi.
Berdasarkan pantauan pada Kamis (20/12/2018), sejumlah pemudik dengan tujuan Pulau Seram berangkat menggunakan kapal cepat berkapasitas 300 penumpang dari Pelabuhan Tulehu, Pulau Ambon, ke Pelabuhan Amahai, Pulau Seram. Perjalanan itu menghabiskan waktu hampir dua jam.
Antrean di loket tiket lebih panjang dibandingkan dengan hari biasa. Begitu pula antrean sebelum naik kapal. Penumpang juga berdesakan di dalam kapal lantaran jumlah penumpang melebihi kapasitas. ”Biasanya nanti tanggal 23 Desember itu padat,” kata Haikal, petugas di Pelabuhan Tulehu.
Rute Tulehu-Amahai dilayani dua kali pelayaran pergi-pulang setiap hari. Warga yang menggunakan rute itu berasal dari Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Timur. Ada juga rute Liang-Waipirit yang melayani warga dua kabupaten tersebut ditambah Kabupaten Seram Bagian Barat.
Sementara itu, pemudik dengan tujuan Kabupaten Maluku Tenggara, Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, dan Maluku Barat Daya menggunakan kapal perintis. Harga tiket pesawat menuju daerah itu berada pada kisaran Rp 1,6 juta atau dua kali lipat daripada harga biasanya. (FRN)