Aparat Keamanan Antisipasi Teror Kelompok Bersenjata
Oleh
Fabio Costa
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Sebanyak 1.720 personel diterjunkan untuk pengamanan perayaan Natal dan liburan Tahun Baru di 28 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Papua. Salah satu fokus pengamanan adalah antisipasi teror dari kelompok kriminal bersenjata.
Hal ini merupakan bagian dari Operasi Lilin Matoa yang berlangsung dari 21 Desember 2018 hingga 1 Januari 2019. Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Martuani Sormin memimpin apel gelar pasukan Operasi Lilin Matoa di Markas Brimob Polda Papua, Jayapura, Jumat (21/12/2018).
Martuani mengatakan, khusus untuk Polda Papua terdapat sebanyak 27 pos pelayanan dan 49 pos pengamanan perayaan ibadah Natal serta liburan Tahun Baru 2019. ”Sasaran dalam Operasi Lilin Matoa 2018 adalah melakukan pengamanan di tempat-tempat ibadah Natal serta pengamanan di pusat perbelanjaan, permukiman, tempat wisata, bandara, dan pelabuhan,” ujarnya.
Ia menuturkan, prioritas pengamanan dalam operasi Lilin Matoa di Papua meliputi antisipasi teror kelompok kriminal bersenjata (KKB), cuaca buruk yang berakibat longsor serta gangguan pada penerbangan dan aktivitas transportasi laut.
Khusus untuk mengantisipasi serangan KKB, wilayah yang menjadi fokus salah satunya di daerah Pegunungan Tengah Papua. Wilayah itu menjadi basis persembunyian kelompok tersebut, seperti kelompok Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga dan Purom Wenda di Kabupaten Lanny Jaya.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Kolonel (Inf) Muhammad Aidi mengatakan, pihaknya siap mendukung Polda Papua dalam upaya pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru.
”Saat ini tim Satuan Tugas Penegakan Hukum masih terus berpatroli di wilayah-wilayah yang rawan gangguan kelompok separatis tersebut,” ujar Aidi.
Pada 2 Desember lalu, kelompok Egianus yang berjumlah sekitar 50 orang menyerang 28 pekerja PT Istaka Karya yang sedang membangun jembatan. Para pekerja itu diserang di puncak Bukit Kabo, Distrik Yigi, Kabupaten Nduga. Sebanyak 17 pekerja tewas, 7 pekerja selamat, dan 4 pekerja belum ditemukan hingga kini.