Musik mengirim pesan lintas ruang, waktu, bahkan golongan. Maya Christina Hasan menguatkan itu bahwa musik tidak mengenal perbedaan. Dia ramah bagi semua telinga.
Keheningan suasana lobi Kantor Talavera, Jakarta Selatan, seketika berubah tatkala jemari Maya Christina Hasan memetik senar harpa. Alunan lagu ”Gita Sorga Bergema” menjadi pembuka dari pertunjukan musik bertema ”Talavera Christmas Harp Performance” pada Kamis (20/12/2018) siang.
Denting harpa yang dimainkan Maya menjadi magnet pengunjung. Meski saat itu jam makan siang, mereka berhenti untuk menikmati lagu-lagu Natal. Tak peduli apa agamanya, musik Natal hadir seperti musik lainnya untuk memberikan damai dan sukacita.
Bagi Maya, memainkan harpa bukan sekadar memainkan not secara tepat, melainkan juga memberikan rasa sehingga pendengar turut merasakan cinta dan kedamaian.
Maya memainkan lagu-lagu Natal untuk semua yang hadir. Para penonton berhijab ataupun tidak larut dalam obrolan dan tawa sembari menikmati musik Maya.
”Saya memang tidak merayakan Natal, tetapi saya senang mendengarkan lagu-lagu Natal seperti ini. Bagi saya, permusuhan karena perbedaan itu terjadi karena persepsi kita saja. Sebenarnya, semua orang yang dilahirkan ke dunia kan sama,” kata Dyah Kartika Ningrum (49), karyawan swasta, yang turut menonton Maya.
Hal senada disampaikan karyawan lainnya, Stefani (29). Dia tidak merayakan Natal, tetap merasa damai ketika mendengar lagu-lagu Natal.
”Ini, kan, memang momen Natal, wajar jika kita mendengar lagu Natal. Hal ini sama saja seperti mendengar Adzan berkumandang atau lagu-lagu Muslim pada hari Lebaran, pesannya universal, damai dan tetap syahdu,” kata Stefani.
Tak sekadar jemari yang menari di antara dawai harpa, ekspresi wajah Maya turut memberikan pesan. Saat memainkan lagu ”Joy to The World”, senyum Maya menebar ceria kepada penonton, memberikan pesan, ada sukacita besar yang hadir di hari Natal. Penonton pun membalasnya dengan tepuk tangan.
Musik tak hanya memberikan keceriaan, tetapi juga harapan. Maya Hasan membuktikan itu. Begitu juga dengan Glenn Fredly beserta rekan-rekannya yang mengetuk hati banyak orang lewat konser Natal untuk Kemanusiaan yang bertajuk ”Terang”, Jumat (2/12/2018), di Jakarta. Acara ini diramaikan banyak musisi seperti Tompi, Barry Likumahuwa, Edo Kondologit, dan Albert Fakdawer.
Kala itu terkumpul sumbangan Rp 10 juta. Januari tahun depan, mereka akan ke Lombok (Nusa Tenggara Barat) dan Palu (Sulawesi Tengah) untuk meringankan beban para korban bencana.
Secara terpisah, Artha Meris Simbolon menggelar Christmas Charity Concert-Joy to The World, Kamis (13/12/2018), di Grand Ballroom Sari Pacific Jakarta. Dia mengajak anak-anak Panti Asuhan Vincentius Putra. Alat musik kolintang ditabuh bertalu-talu menghadirkan keceriaan.
Suara kolintang, suara merdu Glenn, dan denting harpa Maya Hasan, mengisi ruang-ruang kemanusiaan, menerobos beragam perbedaan. Sebab, musik tak pernah memedulikan perbedaan. Sebab, denting harpa Maya memang untuk semua.(E05/E20)