PALEMBANG, KOMPAS - Jukung Jasa Mulya meledak di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker Sederhana Citra di kawasan 5 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu I, Kota Palembang, Kamis (20/12/2018). Sedikitnya 10 orang terluka dan 1 orang hilang. Kebakaran diduga terjadi akibat percikan api ketika mesin perahu dihidupkan yang menjalar ke bahan bakar yang ada di dalam kapal.
Empat orang korban luka anak buah kapal Jasa Mulya adalah Hendra (34), Roni (21), Turoh (24), dan Har (21). Adapun empat korban luka dari kapal mesin Sumber Agung adalah Bowo Kisantoro (23), Herman (34), David Faris Sarubi (4), dan Rohman. Sementara tiga pegawai SPBB yang menjadi korban luka adalah Joniasyah (48) dan Suprianto (60).
Kepala Kantor SAR Palembang Berty Koaas membenarkan kejadian itu. Korban hilang adalah pegawai SPBB bernama Julman (30). Kabar hilangnya Julman didapat dari pemilik SPBB, Hafoz (35).
Berty mengatakan, pihaknya bersiap melakukan pencarian mulai Jumat pagi. ”Untuk hari ini, pencarian tidak memungkinkan karena jarak pandang terbatas,” ujarnya. Dua kapal dan satu perahu karet sudah disiagakan untuk mencari korban hilang. Pencarian akan dimulai dalam jarak 2-3 mil dari lokasi ledakan.
Salah satu saksi mata, Bowo Kisantoro (23), anak buah kapal Sumber Agung, mengatakan, ledakan terjadi tidak lama setelah jukung Jasa Mulya selesai mengisi bahan bakar. ”Saat mesin dihidupkan, kapal langsung meledak,” ucapnya. Bowo yang saat itu berada di kapalnya terlempar akibat ledakan tersebut.
Meski demikian, Bowo selamat dan bisa menolong korban kapal yang meledak. Beberapa di antara korban terlempar ke sungai dan berpegangan pada puing kapal.
”Saya langsung melemparkan tali ke arah korban agar dapat ditarik ke daratan,” ujarnya. Beberapa korban lain ditolong oleh tongkang yang kebetulan melintas.
Kepala Satuan Polisi Air Polresta Palembang Komisaris Cahyo Yudho Winarno mengatakan, dugaan awal, saat menghidupkan mesin jukung dalam waktu yang cukup panjang menimbulkan percikan api.
Karena di dalam kapal terdapat 10 drum solar dan 10 drum premium, uap bahan bakar minyak itu menyambar dan menimbulkan ledakan. Ledakan itu menyisakan bangkai bagian bawah kapal. Bangkai itu juga tenggelam ke dalam Sungai Musi.
Eli (42), pedagang di kawasan Benteng Kuto Besak, Kota Palembang, yang berjarak sekitar 5 kilometer dari lokasi ledakan, mengatakan, dirinya mendengar empat kali bunyi ledakan. ”Saya melihat puing kapal mengapung terbawa arus dengan api yang masih menyala dan asap yang membubung tinggi,” katanya.
Eli mengatakan, kebakaran terjadi sangat cepat, bahkan bangkai kapal mengalir deras ke arah Musi IV. Karena hanya menyisakan puing, kapal langsung tenggelam. Dalam waktu satu jam, sisa-sisa kebakaran sudah hilang.
Region Manager Communication & CSR Pertamina Sumbagsel Rifky Rakhman Yusuf memastikan tidak ada fasilitas milik Pertamina yang terbakar. Saat terbakar, jukung itu sudah selesai mengisi bahan bakar sebanyak 2 kiloliter premium dan 2 kiloliter solar ke dalam drum.
Kebakaran terjadi setelah jukung mengalami permasalahan saat menghidupkan mesin. ”Saat mesin hidup, baru terjadi ledakan,” katanya.
Sampai saat ini, ujar Rifky, pihaknya masih melakukan investigasi untuk memastikan penyebab pasti kebakaran. (RAM)