SOLO, KOMPAS — Sebanyak 1.300 personel gabungan Polri, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja Kota Solo, dan satuan perlindungan masyarakat dikerahkan untuk mengamankan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 di Solo Jawa Tengah. Untuk mengantisipasi ancaman teror, polisi melakukan sterilisasi di gereja-gereja.
”Pasti (sterilisasi) kita lakukan, ada beberapa gereja besar, tetapi pada prinsipnya semua gereja kami siap mengamankan,” kata Kepala Kepolisian Resor Kota Solo Komisaris Besar Ribut Hari Wibowo seusai memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Candi 2018 di lapangan parkir Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Jumat (21/12/2018).
Ribut mengatakan, gereja yang pernah mendapatkan serangan teror bom saat perayaan Natal diprioritaskan dalam pengamanan. Untuk pengamanan Natal dan tahun baru di Solo dikerahkan sebanyak 800 personel polisi didukung 500 personel TNI serta instansi terkait lainnya, di antaranya Satpol PP dan Satuan Perlindungan Masyarakat. ”Silakan masyarakat Solo merayakan Natal dan Tahun Baru dengan aman, damai dan lancar,” katanya.
Ribut mengimbau seluruh masyarakat juga turut menjaga kondisi ketertiban dan keamanan. Untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, Polresta Solo telah menggelar razia minuman keras. Sebanyak 1.032 liter minuman keras jenis ciu (miras lokal), 153 botol miras kemasan, dan 95,4 liter miras oplosan dimusnahkan, Jumat.
Secara terpisah, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Solo Sutardjo mengatakan, semua petugas Satpol PP sebanyak 200 personel dikerahkan untuk mendukung pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru. Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pemkot Solo melarang penyalaan kembang api dan petasan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
”Pada akhirnya saat kembang api dan petasan dilarang semua warga lebih nyaman merayakan Natal dan tahun baru. Tidak ada yang terkejut dengan suara petasan atau kembang api,” katanya.