"Mas Bro, meluncur 519. Estimasi 59 menit." Begitu komunikasi petugas Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) yang tak henti mengoordinasikan pergerakan lima bus yang dioperasikan Damri di jalan tol dari Surabaya, Jawa Timur, ke Semarang, Jawa Tengah. Salah satu dari lima bus itu ditumpangi Presiden Joko Widodo dan Nyonya Iriana yang tengah menjajal ruas tol dari Surabaya Jawa Timur menuju Batang, Jawa Tengah, Kamis (20/12/2018).
Saat itu, area peristirahatan di Kilometer 519 Sragen, Jawa Tengah menjadi tujuan. Presiden dan rombongan akan menunaikan ibadah salat.
Seiring rampungnya Tol Trans Jawa dari Merak, Banten, sampai Grati, Pasuruan, Jatim, Presiden menguji coba jalur tol sembari meresmikan tujuh ruas terakhir di Jateng dan Jatim Karenanya, Gubernur Jatim Soekarwo bersama Nyonya Nina menyertai sampai Kilometer 597 di Madiun. Adapun Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bersama Nyonya Siti Atiqoh Supriyanti menyambut serta mengiringi dari titik tersebut sampai Semarang.
Selain itu, masih ada Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Juru Bicara Kepresidenan Johan Budi yang mendampingi Presiden.
Perjalanan dimulai pukul 07.50 dan tiba di lokasi peresmian tol pertama di Kilometer 671 Bandar, Jombang. Jatim sekitar pukul 09.00. Selain itu, lokasi peresmian kedua adalah Kalikutho di Kilometer 393, Kendal, Jateng.
Beberapa area peristirahatan disambangi pula dalam perjalanan. Area peristirahatan itu ada di Kilometer 597 Madiun, Kilometer 519A Sragen, dan Kilometer 391A Kendal. Di Kilometer 597 Madiun, matahari mulai tinggi. Makanan dari berbagai UKM yang berjualan di area peristirahatan tersebut pun dihidangkan.
Vlog dan nasi pecel
Nasi pecel lengkap dengan kerupuk puli khas Madiun, gule sapi, ayam balado, mangut lele, sampai penyetan dihidangkan. Presiden bersama Nyonya Iriana, Soekarwo dan Nyonya Nina, serta Ganjar dan Nyonya Atiqoh pun makan bersama. Setelah makan, Presiden menyempatnya ngevlog bersama. “Semuanya enak, nggak ada yang nggak enak,” ujarnya.
Budi Karya saat ditemui di Kalikuto, Kendal, Jateng juga gembira menyampaikan kesukaannya dengan nasi pecel Madiun yang ada di area peristirahatan Kilomerter 597 tersebut. “Wah saya sampai habis dua porsi,” ujarnya.
Perjalanan lima bus ini sesungguhnya sangat meriah. Sebab, komunitas kendaraan Toyota, Honda, Daihatsu, dan Mercedes-Benz pun menyertai. Perjalanan relatif santai. Kecepatan kendara berkisar 70-80 KM per jam. Perjalanan ini sekaligus menunjukkan jalan tol relatif siap untuk digunakan kendati belum sempurna.
Beberapa area peristirahatan masih dibangun seperti di Kilometer 575. Area peristirahatan di Kilometer 519 pun sesungguhnya baru sekitar 70 persen. Baru masjid saja yang sudah cantik karena Presiden dan rombongan akan singgah dan menunaikan salat.
Setiba di Kalikuto, Kendal, Presiden mengatakan perjalanan sekitar 349 km dengan bus terasa mulus. “Saya bisa tidur walaupun sebentar. Artinya, ini harus hati-hati, jangan sampai sopir terlalu cepat menjalankan kendaraan sehingga berbahaya bagi keselamatan penumpang,” tuturnya.
Jamu presiden
Di dalam bus, Presiden dan Nyonya Iriana relatif santai. Terkadang, Presiden mendengarkan penjelasan-penjelasan dari Basuki, Rini, maupun Budi Karya. Tak hanya itu, Presiden dan Nyonya Iriana tak segan berbagi rahasia dapur.
Untuk menjaga Jokowi yang bekerja pagi sampai malam dan beraktivitas sangat padat, Iriana mengatakan, suntikan semangat selalu diberikan untuk menguatkan. “Sama jamu,” ujar Jokowi berseloroh. Setiap pagi, kata Iriana, jamu temulawak memang selalu menemani sarapan Presiden.
Perjalanan ini menjadi menarik. Jokowi mengenang sekitar tahun 1985-1986, saat sering menggunakan bus untuk perjalanan Jakarta-Solo mengurus bisnisnya. Saat itu, perlu waktu sekitar 12-13 jam untuk perjalanan darat. “Sekarang mungkin berapa ya, tujuh jam sampailah. Mungkin Solo-Jakarta bisa 7 jam, mungkin,” tuturnya sembari mengecek kecepatan bus kepada pengemudi.
Jalan tol yang tersedia memang memberi alternatif untuk warga. Perjalanan darat semakin cepat. Pemandangan samping jalan tol pun masih cantik mulai sawah, kebun jagung, kebun jati, perbukitan, sampai gunung dan perbukitan di beberapa wilayah seperti sekitar Kendal-Ungaran. Namun, jalur yang lurus dan panjang tentu memerlukan kesiagaan pengemudi. Jangan sampai mengantuk saat berkendara.