TANGERANG, KOMPAS Arus mudik Natal 2018 dan Tahun Baru 2018 mulai terlihat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Pada H-4 atau Jumat (21/12/2018), jumlah penumpang diperkirakan naik 12 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan data Posko Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 Bandara Soekarno-Hatta, sebanyak 229.472 penumpang akan datang dan berangkat. Jumlah penumpang itu lebih banyak ketimbang H-4 pada 2017, yakni 204.428 orang.
Deputi Eksekutif Manajer Umum Layanan dan Fasilitas Bandar Udara Angkasa Pura II Deputi Eko Prihadi mengatakan, arus puncak pergerakan penumpang masih berpotensi terjadi pada Jumat. Ini juga tergambar dari tren kenaikan sejak pagi hari. Pada pemutakhiran data pukul 08.30, jumlah penumpang domestik 16.557 orang.
Berselang empat jam, jumlah penumpang bertambah menjadi 36.191 orang. Total pergerakan penumpang, baik internasional maupun domestik, hingga pukul 17.00 sebanyak 106.031 orang.
”Ini, kan, hari pertama libur. Itu salah satu pertimbangannya. Namun, mengingat cuti menjelang Natal lumayan panjang, mungkin puncak pergerakan penumpang bisa bergeser ke hari Sabtu atau Minggu,” kata Eko.
Di Stasiun Gambir, Jakarta, jumlah kereta api yang berangkat pada Jumat pukul 11.00 sebanyak 34 kereta reguler dan 13 kereta tambahan. Jumlah penumpang yang telah diberangkatkan sebanyak 21.921 orang. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan Kamis lalu yang sebanyak 18.227 penumpang.
Di Banyuwangi, Jawa Timur, PT Kereta Api Daerah Operasional 9 Jember memperkirakan, jumlah penumpang selama liburan Natal dan Tahun Baru naik tiga persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Sementara jumlah penumpang pesawat di Bandara Banyuwangi diprediksi meningkat hingga 23,28 persen.
Minat penumpang dan penambahan armada di transportasi udara dan kereta membuat peningkatan jumlah penumpang di dua moda transportasi itu.
”Hampir seluruh tiket kereta hingga 25 Desember sudah ludes terjual,” kata Manajer Humas PT Kereta Api Daop 9 Jember Luqman Arief.
Harga tiket
Sejumlah penumpang pesawat masih mengeluhkan kenaikan harga tiket. Sebagian dari mereka bersiasat untuk menghadapi mahalnya harga tiket itu.
Tri Atmi (48), misalnya, memesan tiket pesawat menuju Bengkulu sejak dua bulan lalu. Dia rajin memantau harga tiket di layanan aplikasi daring. Alhasil, untuk ke Bengkulu dia merogoh kocek Rp 500.111.
Sela Hutabarat (26), pemudik dari Yogyakarta tujuan Medan, Sumatera Utara, memilih jalan memutar agar menghemat pengeluaran. Harga tiket dari Yogyakarta menuju Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, mencapai Rp 2,7 juta. Oleh sebab itu, dia memilih turun di Pekanbaru, Riau. Pesawat yang dinaikinya terlebih dahulu transit ke Soekarno-Hatta sebelum sampai di tempat tujuan sehingga bisa menghemat Rp 700.000.
PT KAI memastikan harga tiket pada masa Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 telah
sesuai tarif batas atas dan bawah. Tarif tiket yang berkisar Rp 700.000-Rp 1.400.000 diperuntukkan untuk kereta kelas luxury ataupun kereta lanjutan. Kereta kelas luxury itu memiliki bangku seperti kelas bisnis di pesawat.
Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Edy Kuswoyo mengatakan, tidak terjadi kenaikan tarif tiket pada masa Natal dan Tahun Baru. Harga tiket telah disesuaikan dengan tarif batas atas dan bawah.
”Kelas luxury merupakan sleeper train, contohnya Kereta Api Argo Bromo Anggrek Luxury. Tarif batas atas Rp 1,4 juta, sedangkan tarif kereta lanjutan relatif sama,” ucap Edy.
(GER/E10/E20/E17)