JAKARTA, KOMPAS — Kondisi lalu lintas sepanjang Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada Minggu (23/12/2018) atau dua hari menjelang Natal 2018, sekitar pukul 14.00, relatif lancar. Puncak arus mudik Natal 2018 sudah terlewati.
”Puncak arus mudik Natal 2018 pada Jumat-Sabtu (21-22/12/2018). Jumlah kendaraan yang masuk ataupun mengarah ke Cikampek pada Jumat mencapai 93.825 kendaraan. Sementara pada Sabtu mencapai 79.585 kendaraan,” kata Kepala Gerbang Tol Wilayah Tiga Ahmad Zamzuri.
Kepala Kepolisian Resor Metro Bekasi Chandra Sukma Kumara mengatakan, hari ini ada pemantauan bersama Wakil Kepala Polda Metro Jaya untuk memastikan kelancaran lalu lintas, baik dari arah Cikampek maupun dari Jakarta.
”Pagi tadi, arus lalu lintas sempat padat di Kilometer 34 sampai dengan Kilometer 44. Untuk itu diberlakukan contra flow dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 11.30. Sampai saat ini (pukul 12.00-15.00) arus lalu lintas sudah kembali lancar,” kata Chandra.
Kompas mencatat, waktu tempuh dari Tol Cawang hingga ke Gerbang Tol Cikarang Utama sekitar 40 menit. Kendaraan dapat melaju dengan kecepatan 60 kilometer per jam hingga 100 kilometer per jam.
Selain kendaraan pribadi, bus dan truk sudah kembali melintas di ruas tol itu. Sebelumnya ada pelarangan truk melintas untuk mengurangi kepadatan lalu lintas yang menyebabkan kemacetan.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, pembatasan operasi truk akan berlaku kembali pada 25, 28, dan 29 Desember 2018 serta pada 1 Januari 2019. Pembatasan juga berlaku bagi truk ke arah Jakarta pada 25 Desember 2018.
Menurut perkiraan PT Jasa Marga, pada 25 Desember 2018 akan terjadi puncak arus kendaraan yang mengarah ke Jakarta. Jumlah kendaraan diperkirakan mencapai 92.000 unit.
Pelarangan kendaraan itu sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 115 Tahun 2018 tentang Pengaturan Lalu Lintas Operasional Mobil Barang Selama Masa Angkutan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.
Kendaraan yang dibatasi operasinya adalah mobil barang dengan berat lebih dari 14.000 kilogram, mobil barang bersumbu tiga atau lebih, truk gandeng, dan truk bermuatan tanah, pasir, batu, batubara, besi, semen, serta kayu.
Tak hanya itu, pengerjaan proyek kereta ringan (LRT), kereta cepat, dan tol bertingkat juga sudah tidak ada. Meski masih terdapat pembelokan lajur karena digunakan untuk lahan proyek, seperti di Kilometer 10, hal itu tidak menyebabkan hambatan yang berarti.
Menurut data Posko PT Jasa Marga Gerbang Tol Cikarang Utama hingga pukul 16.04, jumlah kendaraan yang masuk 43.235 kendaraan. Kendaraan keluar sebanyak 28.290 kendaraan.
Meski arus mudik Natal 2018 sudah terlewati, Ahmad Zamzuri mengingatkan akan kembali terjadi puncak arus mudik Tahun Baru 2019. Puncak arus diperkirakan terjadi pada 28-29 Desember 2018.
”Perkiraan kami, 87.000-88.000 kendaraan masuk Gerbang Tol Cikarang Utama pada puncak arus mudik Tahun Baru 2019,” kata Ahmad.
Untuk arus balik, Ahmad mengatakan akan terjadi pada 1 Januari 2019. Perkiraan jumlah kendaraan yang keluar dari Gerbang Tol Cikarang Utama atau yang mengarah ke Jakarta sekitar 95.000 kendaraan.
Ahmad juga mengimbau pengendara yang melalui jalur tol agar menyiapkan saldo e-toll yang cukup. ”Untuk mengantisipasi kekurangan saldo, Jasa Marga menyediakan layanan isi ulang di beberapa gardu, seperti di Gerbang Tol Cikarang Utama 2 ada di gardu 4, Gerbang Tol Cikarang Utama 4 ada di gardu 28 dan 38, serta Gerbang Tol Cikarang Utama 6 ada di gardu 60,” katanya. (E05/E16/E20)