DENPASAR — Festival tahunan dari Pemerintah Kota Denpasar, Bali, yakni Denpasar Festival, siap kembali digelar. Ajang yang telah memasuki tahun ke-11 ini mengambil tema ”Urban Playground”. Festival ini diharapkan terus mendorong kreativitas generasi muda, khususnya dalam bidang wirausaha.
Pergelaran Denpasar Festival (Denfest) tahun ini akan berlangsung pada 28-31 Desember. Festival berisi pameran wirausaha, kuliner, pementasan, serta dolanan tradisional. Lokasinya di sekitar kawasan Nol Kilometer di Catur Muka, Lapangan Puputan Badung, Denpasar.
Tema ”Urban Playground” diambil karena mencerminkan karakteristik urban warga Kota Denpasar yang tak lepas dari jati dirinya, yakni masyarakat perkotaan yang mampu melindungi dan memanfaatkan potensi, religi, tradisi, serta budaya dengan bersinergi pada zaman modern.
Hingga Senin (24/12/2018), panggung serta sejumlah stan tengah dibangun dengan dominasi bahan baku bambu. Wali Kota Denpasar Rai Mantra Dharmawijaya di Denpasar, Minggu, berharap Denfest terus terlaksana setiap tahun dan membangkitkan motivasi serta inovasi masyarakat Denpasar, terutama generasi mudanya.
”Pemerintah berharap ajang Denfest ini terus maju dan menggairahkan kreativitas anak muda serta menumbuhkan wirausaha muda yang sukses,” katanya.
Diet plastik
Denfest bahkan sudah masuk agenda tahunan dari pariwisata Pesona Indonesia. Sesuai Peraturan Wali Kota Denpasar Nomor 36 Tahun 2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik, Denfest kali ini juga menjadi ajang kampanye tanpa kantong plastik.
Kepala Subbagian Pengumpulan Informasi dan Publikasi Pemerintah Kota Denpasar I Wayan Hendaryana mengatakan, ini adalah bentuk ajakan positif untuk bersama-sama diet kantong plastik sebagai wujud kepedulian terhadap kelestarian alam. ”Diet kantong plastik ini perlu. Denfest menjadi tempat yang tepat untuk bersama-sama membiasakan belanja tanpa kantong plastik,” ujarnya.
Semua stan dan pengunjung sama-sama saling membantu mewujudkan diet kantong plastik ini. Sejumlah stan memenuhi sudut-sudut area Denfest 2018. Stan-stan kuliner membanjiri seputaran Jalan Gajah Mada hingga Jalan Veteran.
Kuliner yang disajikan di area Denfest 2018 rata-rata merupakan kuliner tradisional khas Bali dan tentunya meminimalkan penggunaan plastik. Selain itu, terdapat pula stan mode UMKM dan panggung-panggung hiburan yang memberikan kesempatan masyarakat untuk menunjukkan kreativitas.
Transaksi nontunai
Festival ini juga menerapkan penggunaan transaksi nontunai melalui kerja sama Pemerintah Kota Denpasar dengan Bank BPD Bali. Transaksi dilakukan melalui aplikasi seperti Ovo, Go-Pay, dan T-Money. Masyarakat yang sudah menggunakan salah satu aplikasi tersebut bisa melakukan top-up di sejumlah tempat yang tersebar dalam arena festival.
Kepala Bidang Dana dan Jasa Bank BPD Bali Kantor Cabang Denpasar Ida Ayu Made Denia Sari mengatakan, terdapat pula stan khusus di depan Bank BPD Bali untuk keperluan top-up ataupun pelayanan kepada masyarakat yang belum memiliki salah satu aplikasi tersebut. ”Jadi, jangan khawatir tak terlayani dan tak bisa transaksi,” katanya.