SIDOARJO, KOMPAS — Pemerintah menjamin pasokan listrik selama musim libur Natal dan Tahun Baru 2018/2019 tetap terjaga keandalannya. PT Perusahaan Listrik Negara telah mengerahkan semua personelnya untuk bersiaga mengantisipasi terjadinya gangguan kelistrikan.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Hendra Iswahyudi mengatakan, keseimbangan antara pasokan dan distribusi perlu dijaga. Namun, pihaknya memastikan selama musim Natal hingga Tahun Baru 2019, pasokan listrik mulai dari pembangkit, transmisi, hingga distribusi kepada pelanggan aman.
Sementara itu, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali, dan Nusa Tenggara PT PLN Djoko Rahardjo Abunaman mengatakan, secara umum beban kelistrikan di sistem pembangkit Jawa Bali mengalami penurunan dari 27.000 megawatt (MW) menjadi 22.000 MW. Penurunan terjadi karena aktivitas bisnis, industri, dan perkantoran banyak yang berhenti seiring datangnya musim libur hari raya dan akhir tahun.
”Namun, bukan berarti sistem kelistrikan tidak perlu dijaga dan diantisipasi,” ujar Djoko di sela-sela acara kunjungan Menteri ESDM Ignasius Jonan di Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Timur dan Bali PT PLN di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (24/12/2018).
Djoko mengatakan, beragam upaya menjaga keandalan pasokan listrik dilakukan mulai dari hulu hingga hilir. Di sektor hulu, upaya dilakukan antara lain dengan menjamin pasokan bahan bakar batubara untuk pembangkit listrik tetap berada di batas aman. Cuaca buruk yang berpotensi menghambat pengiriman batubara ke pembangkit diantisipasi.
Adapun di sektor hilir, pasokan listrik selama Natal dan Tahun Baru yang perlu diantisipasi adalah di tempat ibadah yang menjadi pusat kegiatan keagamaan. Selain itu, tidak boleh luput dari perhatian adalah kawasan wisata dan area istirahat di jalan tol yang menjadi pusat keramaian masyarakat yang tengah liburan.
Defisitlistrik
Meski sistem kelistrikan di Jawa dan Bali aman, bahkan bebannya cenderung turun, di sejumlah daerah di Nusa Tenggara pasokan listrik mengalami defisit sehingga perlu mendapat pemantauan khusus.
Kabupaten Bima, misalnya, mengalami defisit pasokan listrik 4-5 megawatt dari total pasokan untuk sistem kelistrikan sebesar 40 MW.
Penyebab defisit listrik karena ada interval penggantian mesin transmisi dari pihak swasta ke PLN. Sebelumnya, PLN menyewa kepada pihak swasta, tetapi tahun ini telah memasang mesin sendiri sebesar 40 MW.
Defisit pasokan listrik di Bima ini hanya terjadi pada malam hari. Dampaknya, beberapa pelanggan rumah tangga mengalami pemadaman. Defisit diharapkan segera teratasi sejalan dengan selesainya penggantian mesin transmisi.
Defisit ini sudah berlangsung dua pekan dan dijadwalkan Selasa (25/12/2018) sudah teratasi. Pihaknya menunggu teknisi dari Sumbawa.