JAKARTA, KOMPAS — Kondisi Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, normal dan tidak terdampak bencana tsunami yang terjadi di Selat Sunda pada 22 Desember lalu. Meski begitu, kondisi cuaca di pelabuhan penyeberangan Jawa-Sumatera itu sedikit berangin dan ada kenaikan gelombang laut.
General Manager PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Merak Fahmi Alweni mengatakan, kondisi cuaca sedikit berangin dengan kecepatan 10 knot (18,5 kilometer per jam). Adapun tinggi gelombang tercatat 0,5 -1 meter.
”Kondisi kapal operasi sejauh ini normal. Tsunami tidak berdampak pada penyeberangan. Lalu lintas sangat aman,” ujar Fahmi, Senin (24/12/2018).
Dia menjelaskan, pihak pelabuhan selalu berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), PT Pelindo, dan beberapa pihak terkait untuk memastikan keamanan dan keselamatan operasi. Segala persiapan pun dilakukan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak terduga, termasuk mempersiapkan kapal tunda (tug boat).
Puncak arus
Puncak kepadatan di Pelabuhan Merak sudah terjadi pada Sabtu, yang ditandai antrean kendaraan sepanjang 1 kilometer. Antrean truk, bus, dan mobil pribadi tersebut terjadi sejak pagi hingga sore hari, mulai dari pintu masuk pelabuhan sampai area dermaga.
Jumlah penumpang pada Sabtu tercatat 66.897 orang. Adapun jumlah kendaraan mencapai 13.484 unit. ”Puncak kepadatan penumpang tahun ini memang tanggal 21 dan 22 Desember. Hal ini sudah diprediksi berdasarkan data tahun lalu. Untuk tanggal 23 Desember cenderung sepi,” kata Fahmi.
Berdasarkan data dari PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, jumlah penumpang pada 23 Desember sebanyak 36.585 orang, baik penumpang tanpa kendaraan maupun penumpang dengan kendaraan pribadi. Sementara total kendaraan yang masuk sebanyak 7.318 unit, yakni roda dua 1.369 unit, roda empat 3.617 unit, bus 361 unit, dan truk 1.971 unit.
Secara keseluruhan, pengguna transportasi laut meningkat 4,2 persen dibandingkan tahun lalu. Tahun 2017, jumlah penumpang sebanyak 238.636 orang dan jumlah kendaraan sebanyak 50.533 unit. Adapun pada 2018, jumlah penumpang sebanyak 247.337 dan kendaraan 52.649 unit. Fahmi menambahkan, arus balik Natal diprediksi terjadi pada 28, 29, dan 30 Desember 2018. (FRANSISCA NATALIA ANGGRAENI)