SURABAYA, KOMPAS — Pelaksanaan misa Natal di Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa (25/12/2018), berlangsung lancar di tengah pengamanan yang cukup ketat. Natal kali ini diharapkan menjadi momentum memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Misa Natal di sejumlah gereja di Surabaya berlangsung dengan penjagaan aparat gabungan dari unsur Polri, TNI, Pemkot Surabaya, dan organisasi masyarakat, termasuk salah satunya di Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB). Gereja merupakan satu dari tiga gereja yang mendapatkan serangan teror bom pada 13 Mei lalu.
Saat itu, enam orang meninggal dan 24 orang, termasuk dua polisi dari Polsek Gubeng, luka. Satu korban di antaranya adalah Aloysius Bayu Rendra Wardhana yang meninggal saat mencoba menghentikan sepeda motor pembawa bom yang melintas di gerbang selatan gereja.
Pada misa yang berlangsung Selasa pukul 07.30, ribuan orang memadati area gereja. Mereka memadati gereja sejak pukul 06.00. Petugas keamanan gereja memeriksa anggota jemaat yang masuk sejak di pintu gerbang.
”Kehadiran aparat keamanan membuat saya tenang,” kata Kristin (31) yang mengikuti misa di Gereja SMTB.
Kristin mengatakan, dirinya tidak takut beribadah di Gereja SMTB. Menurut mahasiswa asal Bandung itu, aparat yang berjaga membuatnya merasa aman. ”Hidup dan mati sudah ada yang mengatur. Saya percaya itu,” ucapnya.
Petugas keamanan gereja yang juga penyintas teror bom, Ari Setiawan, menuturkan, hingga saat ini dirinya masih trauma. Saat kejadian, dia berada di lokasi sehingga beberapa bagian tubuhnya mengalami luka dan harus dirawat selama 13 hari di rumah sakit. ”Rasa takut pasti ada, tetapi saya ingin melanjutkan hidup dan tetap bekerja di sini,” ujarnya.
Pastor rekan paroki RD Aloysius Widyawan mengatakan, jemaat yang mengikuti misa malam Natal dan Natal amat banyak. Ada lebih dari 5.000 orang yang mengikuti misa di tempat ini, jumlah yang sama seperti sebelum gereja menjadi sasaran teror.
”Saya tidak bisa bilang bahwa semua umat sudah sembuh dari trauma, tetapi saat ini kondisi umat berangsur pulih, terbukti dari jumlah umat yang hadir sudah normal,” ucapnya.
Untuk menyembuhkan trauma, gereja melakukan pendampingan psikologis kepada umat, termasuk penyintas yang menjadi korban. Doa selalu dipanjatkan dan tiap tanggal 13 dilakukan peringatan tragedi bom selama tujuh bulan terakhir.
”Kalau dulu kami dibom dengan kebencian, kini saatnya kami ’mengebom’ dengan kasih dan pengampunan,” ucap Widyawan.
Satu keluarga
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, Natal kali ini diharapkan mampu memberikan semangat untuk memperjuangkan kehidupan yang lebih baik. dan menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa. ”Yakinlah kita semua adalah satu keluarga besar, satu bangsa Indonesia,” ujar Risma.
Gubernur Jatim Soekarwo meminta seluruh umat untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Teror bom yang pernah menimpa gereja ini diharapkan membuat toleransi antarumat beragama makin kuat.
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Komisaris Besar Rudi Setiawan mengatakan, sepertiga kekuatan Polri diterjunkan untuk pengamanan perayaan Natal. Lebih dari 2.000 personel Polri menjaga 355 gereja di Surabaya.
”Pengamanan dibantu dengan personel TNI, Pemkot Surabaya, dan organisasi masyarakat. Tidak ada satu pun gereja yang tidak dijaga aparat,” ujar Rudi.
Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan pengurus gereja untuk menjaga di akses masuk. Hal ini bertujuan mencegah aksi terorisme terjadi di kawasan gereja yang sarat dengan jemaat.
Beberapa langkah yang dilakukan adalah mengurangi akses masuk ke gereja. Biasanya ada lebih dari tiga jalur masuk gereja, tetapi saat ibadah Natal hanya ada satu jalur yang dibuka. Kendaraan pun tidak bisa mendekat di area halaman gereja dan harus diparkir di area yang sudah disiapkan.
”Deteksi dan identifikasi jemaat dilakukan oleh petugas keamanan gereja setempat karena mereka paham identitas jemaat. Kami tidak ingin pengamanan mengakibatkan jemaat terganggu,” kata Wakil Kepala Polrestabes Surabaya Ajun Komisaris Besar Leonardus Simarmata.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Linmas Kota Surabaya Eddy Christianto menambahkan, dalam pengamanan Natal dan malam tahun baru ini, Pemkot Surabaya menerjunkan sekitar 2.700 personel. Personel yang terlibat di antaranya dari unsur satpol PP, linmas, dinas perhubungan, dan pemadam kebakaran. ”Sebagian dari mereka akan bergabung dengan pos pengamanan polisi,” ujar Eddy.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.