Silaturahmi Pupuk Kerukunan

KOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA

Wakil Walikota Bandung Yana Muulyana (dua dari kiri), Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama Ahmad Suherman (tiga dari kiri), dan Uskup Keuskupan Bandung Mgr. Antonius Subianto Bunjamin membakar obor toleransi dalam Open House Natal 2018 di Gereja Katedral Santo Petrus Bandung, Selasa (25/12/2018). Obor ini menjadi simbol kerukunan umat beragama yang terjalin di Kota Bandung.

BANDUNG, KOMPAS -- Keharmonisan antar umat beragama perlu dipupuk dengan dialog  dan toleransi dalam menjaga persatuan bangsa. Kerukunan mulai dari internal keluarga, masyarakat dan lingkungan menjadi landasan untuk mewujudkan Indonesia yang damai dan bersatu.

Dalam Open House Natal di Gereja Katedral Santo Petrus Bandung, Jawa Barat, Selasa (25/12/2018), Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama Ahmad Suherman menyatakan, jika kerukunan internal tersebut dapat diwujudkan, maka rasa toleransi akan tertanam sehingga lebih mudah menghargai sesama. Karena itu, kerukunan internal ini menjadi modal dalam membangun keharmonisan.

"Harus ada rasa silih asih (saling menyayangi), silih asah (saling mengajarkan), silih asuh (saling menjaga) mulai dari keluarga, lingkungan, hingga komunitas bergaama sehingga bisa menyebarkan kerukunan dengan toleransi. Dengan membina kerukunan internal seperti dalam keluarga, etnis hingga agama, kita bisa membangun keharmonisan dalam berbangsa dan bernegara," tuturnya.

Ahmad menuturkan, silaturahmi dan dialog dapat memupuk rasa toleransi. Karena itu, dialog antar umat beragama selalu dibangun di berbagai kesempatan, minimal dua kali dalam setahun. Ia berujar, upaya ini berhasil menjadikan Bandung sebagai salah satu kota yang paling toleran di Indonesia.

"Setiap tahunnya, forum mengadakan dua kali pertemuan besar, yaitu pada Hari Raya Idul Fitri dan Hari Natal. Disana kami bersilaturahmi dan mendekatkan diri dalam dialog. Intinya memang pertemuan, sehingga kita bisa mengerti satu sama lain," ujarnya saat ditemui usai Open House.

Uskup Keuskupan Bandung Mgr. Antonius Subianto Bunjamin menambahkan, pertemuan seperti ini bisa membangun rasa saling menjaga persatuan dan kesatuan. Silaturahmi antar pemuka agama mampu meneguhkan persahabatan dengan memperkuat nilai-nilai toleransi.

Antonius juga memuji kinerja aparat keamanan yang bisa menjaga keamanan sehingga umat kristiani bisa merayakan natal dengan kondusif.

"Silaturahmi meneguhkan masing-masinh tokoh dalam memimpin masyarakat untuk mewujudkan kebenaran dan ketulusan dalam bingkisan Bhineka Tunggal Ika," ujarnya.

Selain pemuka agama, pertemuan ini juga dihadiri Wakil Walikota Bandung Yana Mulyana, Kapolresta Bandung Komisaris Besar Irman Sugema, dan Komandan Distrik Militer 0618/BS Kolonel Arifin Dahlan.

"Kami aparat keamanan berupaya semaksimal mungkin memberikan rasa aman dan tidak membedakan satu sama lain. Kondusifitas ini terjadi berkat kerjasama yang baik dengan TNI serta organisasi masyarakat lainnya," tutur Irman.

Yana Mulyana menyatakan, kerukunan antar umat beragama di Bandung menjadi aset yang harus dipertahankan sampai kapanpun. Seruan tolernasi perlu dikemukakan, dan jika diterapkan dapat merajut kasih dalam bingkai keragaman.

"Dalam toleransi ada keindahan. Akan jadi kebanggaan ketika tokoh agama dan masyarakat jadi garda terdepan untuk menjaga kerukunan dan kondusifitas. Mari kita tingkatkan koordinasi," ujarnya.