Animo Wisatawan Kunjungi Pantai di Malang Masih Tinggi
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Bencana tsunami di Selat Sunda tidak berpengaruh signifikan terhadap kunjungan wisatawan di pantai selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata pantai selama libur Natal tahun ini lebih tinggi dibandingkan hari biasa.
Berdasarkan data PD Jasa Yasa, perusahaan daerah yang mengelola Pantai Balekambang dan Ngliyep, Kota Malang, jumlah wisatawan selama libur Natal di Pantai Balekambang, Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, sekitar 1.500 orang dalam sehari. Di Pantai Ngliyep, Desa Kedungsalam, Kecamatan Donomulyo, jumlah pengunjung sekitar 400 orang.
Pada hari biasa, jumlah pengunjung di Balekambang sekitar 300 per hari dan 100 orang di Pantai Ngliyep. Adapun pada libur akhir pekan di Ngliyep, pengunjungnya berjumlah 300 orang per hari dan 1.000-1.250 orang di Balekambang.
”Memang sedang libur sekolah sehingga jumlah wisatawannya banyak,” kata Direktur Utama PD Jasa Yasa Ahmad Faiz Wildan, Rabu (26/12/2018).
Fariz mengemukakan, PD Jasa Yasa menggelar atraksi tambahan untuk menarik wisatawan selama libur Natal dan Tahun Baru. Beberapa atraksi tambahan itu antara lain kompetisi barista, motor trail, dan peragaan busana di pantai.
Untuk menjaga keselamatan pengunjung, PD Jasa Yasa bekerja sama dengan polisi, TNI, petugas SAR, musyawarah pimpinan kecamatan, dan kelompok masyarakat setempat. ”Kami juga memasang papan-papan peringatan berisi larangan untuk mandi di laut,” katanya.
Ditutup
Sutoyo, pengelola Pantai Tiga Warna, di Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, mengatakan, jumlah wisatawan pada 23 Desember juga masih banyak. Jumlah wisatawan ke Tiga Warna dibatasi hanya 600 orang per hari.
Pada 24 Desember 2018-4 Januari 2019, kawasan Pantai Tiga Warna ditutup dengan alasan akan dikonservasi. ”Jadi, saya pikir tidak ada pengaruh. Animo wisatawan untuk berkunjung ke pantai tetap besar,” katanya.
Kabupaten Malang memiliki cukup banyak pantai yang tersebar sepanjang 105 kilometer garis pantai. Setiap pantai memiliki karakteristik dan pesona berbeda satu sama lain.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Malang Bagyo Setiono meminta para wisatawan waspada dan memperhatikan setiap imbauan yang ada. Peristiwa yang tidak diinginkan bisa saja terjadi karena pengunjung tidak mengindahkan larangan.
”Penjagaan oleh BPBD dan SAR setempat tetap dilakukan, tetapi bersifat bergerak untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan kecelakaan laut ataupun bencana,” katanya.