Tol Trans-Jawa memberi ruang bagi usaha kecil dan menengah meningkatkan penghasilan. Di sisi lain, antisipasi terhadap terjadinya cuaca buruk dilakukan demi keselamatan.
Jakarta, Kompas Penghasilan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah naik seiring meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat di masa liburan Natal dan tahun baru.
Sate Maranggi Haji Yetty salah satunya. Rumah makan itu populer dan banyak didatangi oleh pembeli terutama saat musim liburan.
Jika hari biasa tempat makan tersebut menjual sebanyak tiga kuintal daging (sapi, kambing, ayam) per hari, pada hari libur bisa mencapai tujuh hingga delapan kuintal daging. "Umumnya, 70 persen yang datang adalah pelanggan tetap, lainnya pengunjung baru," kata Staf Manajemen Sate Maranggi Haji Yetty Kuyeng (46), Rabu (26/12/2018).
Rumah makan yang didirikan lebih dari 50 tahun lalu itu memiliki lima pendopo yang dapat menampung maksimal 1.300 orang. "Selasa (25/12/2016) kemarin, orang yang datang ke sini banyak sekali sampai pada nggak dapat tempat duduk. Mereka antre sekitar 10 meter," kata Kuyeng, yang memprediksi pengunjung kembali membludak pada 1 Januari 2019.
Harga sate per tusuk di Rumah Makan Sate Maranggi Hj Yetty adalah Rp 5.000. Jika rumah makan terisi penuh oleh 1.300 pengunjung yang membeli tiga tusuk sate, omzetnya mencapai Rp 19,5 juta. Angka ini belum termasuk hasil penjualan makanan dan minuman lain dalam menu.
Hal serupa dirasakan Yuda (27), pedagang jajanan di Cibungur, Purwakarta, Jawa Barat. Penjualan Simping, jajanan khas Purwakarta meningkat sejak Sabtu (22/12/2018). Simping biasanya dipasok sebanyak 500 bungkus dengan harga Rp 14.000 per bungkus. Itu biasanya terjual habis dalam sepekan. Memasuki masa libur pada Sabtu pekan lalu, Simpingnya terjual hingga 300 bungkus dalam sehari.
Arus balik
Sementara itu, puncak arus balik Natal 2018 telah terjadi Selasa lalu. PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat, ada 86.060 unit kendaraan yang mengarah ke Jakarta selama tiga sif pada Selasa.
Kepala Gerbang Tol Wilayah III PT Jasa Marga (Persero) Tbk Ahmad Zamzuri menilai, puncak dari arus balik kemungkinan besar tidak akan bertambah lagi pada Rabu (26/12/2018). Sebab, peningkatan di hari Selasa itu menurutnya terhitung lebih banyak dibandingkan periode normal, yang biasanya hanya 53.849 unit.
Berdasaran pantauan Kompas, selain kendaraan pribadi, bus penumpang, truk kontainer, dan truk pengangkut kendaraan baik roda dua maupun roda empat mulai Rabu sudah kembali melintas. Sayangnya, meski beberapa Truk dan kontainer diperbolehkan melintas jalan tol, banyak yang menggunakan di jalur 3 dan 4 sehingga menghambat laju kendaraan pribadi.
Di sektor transportasi udara dan laut, arus balik Natal dan arus mudik Tahun Baru berjalan baik. Kendati begitu, kewaspadaan terhadap potensi cuaca buruk tetap dilakukan. “Tidak ada penundaan pelayaran maupun pembatalan tiket,” kata General Manager PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Merak Fahmi Alweni.
Dia menambahkan, cuaca juga normal dan aman untuk berlayar. Hal ini sesuai dengan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Hingga Kamis (27/12/2018), ketinggian gelombang di perairan barat Lampung dan Selat Sunda bagian selatan, termasuk masih tenang.
Terkait persiapan tahun baru, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akan meninjau tempat-tempat wisata di Pulau Jawa. Budi Karya ingin memastikan bus pariwisata sudah melakukan uji kelaikan. Hal itu penting mengingat sejumlah tempat tujuan wisata berada di kawasan pegunungan dan curah hujan belakangan ini mulai semakin tinggi. (E07/E19/E20/E05/E16)