PANDEGLANG, KOMPAS – Kepolisian Daerah (Polda) Banten bersama Mabes Polri berpatroli untuk mencegah penjarahan di daerah-daerah yang terdampak tsunami di Banten. Patroli menggunakan sepeda motor tersebut dilakukan 100 anggota Brimob.
Menurut Wakil Komandan Satuan Brimob Polda Banten Ajun Komisaris Besar Elvianus Laoli di Pandeglang, Banten, Jumat (28/12/2018), mereka terdiri dari 10 regu. “Patroli dilaksanakan pagi, siang, dan malam. Setiap regu menggunakan lima sepeda motor,” katanya.
Hingga saat ini, Polda Banten belum menerima laporan mengenai penjarahan. Karena itu, Polda Banten mengapresiasi masyarakat yang bersikap tertib. “Empati masyarakat Banten sangat baik. Tidak ada warga yang menjarah dan mengambil kesempatan untuk mengambil harta korban bencana,” katanya.
Patroli sudah dilakukan sejak Minggu (23/12/2018) atau sehari setelah tsunami terjadi. Hingga saat ini, patroli terus diintensifkan. Menurut Laoli, jumlah total anggota Brimob yang dikerahkan untuk ikut menanggulangi bencana di Banten sekitar 300 orang.
Selain berpatroli, mereka membagikan bantuan untuk warga yang terkena dampak tsunami di Kabupaten Pandeglang, yakni di Kecamatan Sumur, Labuan, dan Labuan. Mereka juga sudah delapan kali melakukan pemulihan trauma untuk meningkatkan semangat dan mengurangi ketakutan warga.