Jaga Kestabilan Harga, Bulog Aceh Gelar Operasi Pasar
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS - Untuk menjaga kestabilan harga beras medium di pasaran, Bulog Divre Aceh menggelar operasi pasar. Pelepasan beras medium ke pasaran dianggap penting karena beras merupakan penyumbang inflasi terbesar.
Peluncuran operasi pasar dilakukan oleh Kepala Bulog Divre Aceh Basirun, Kamis (3/1/2019) di Banda Aceh. Sebanyak 25 ton beras medium disebarkan ke beberapa titik di Banda Aceh. Operasi pasar itu akan berlangsung selama bulan Januari hingga Februari.
Basirun mengatakan, operasi pasar dilakukan karena saat ini tidak dalam masa panen, sehingga diperlukan penambahan beras ke pasar untuk mengantisipasi kekurangan beras. “Harga beras medium di pasaran masih stabil, tetapi tetap harus digelar operasi agar tidak terjadi kenaikan. Ini sebagai upaya menjaga kestabilan,” kata Basirun.
Saat ini harga beras medium di pasar Banda Aceh berkisar Rp 9.000 – Rp 9.300 per kilogram. Harga itu masih dibawah harga eceran tertinggi yakni Rp 9.900 per kilogram.
Sebelumnya pada tahun 2018, Bulog Aceh melepaskan sebanyak 12.896 ton beras medium untuk operasi pasar. Sedangkan tahun ini, belum ditentukan berapa banyak kebutuhan operasi pasar.
Kepala Bank Indonesia Provinsi Aceh Zainal Arifin Lubis mengatakan, operasi pasar beras medium sangat tepat dilakukan, pasalnya, kebutuhan warga terhadap bahan pokok sangat tinggi. Menurut Zainal, beras berkontribusi besar terhadap inflasi daerah.
Zainal menuturkan, respon tim inflasi daerah harus cepat tidak perlu menunggu terjadi gejolak pasar. Respon cepat akan membuat pasar lebih stabil. “Sejauh ini saya melihat tim inflasi daerah bekerja sangat baik. Tahun 2018 inflasi Aceh sebesar 2 persen sedangkan pertumbuhan ekonomi 4 persen, artinya daya beli warga masih cukup baik,” ujar Zainal.