MIMIKA, KOMPAS — Komando Distrik Militer 1710/ Mimika bersama Satuan Tugas Teritorial Nanggala Nemangkawi TNI dan Kepolisian Resor Mimika melaksanakan bakti sosial, perayaan Natal, dan upacara bakar batu di Arwanop, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, Rabu-Kamis (2/1-3/1/2019). Kampung Omponi adalah daerah terpencil di Papua.
Kepala Penerangan Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat Letkol (Czi) Denden Sumarlin dalam siaran persnya yang diterima Kompas di Jakarta, Kamis, menyebutkan, hingga saat ini, satu-satunya transportasi untuk menuju Arwanop hanya melalui udara dengan menggunakan helikopter yang ditempuh dengan waktu 15-20 menit dari Timika. Sementara dengan berjalan kaki memakan waktu lebih kurang enam jam dari Tembagapura dengan melewati medan pegunungan terjal dan hutan.
Arwanop adalah kampung yang pada 19 April 2018 terjadi kasus penganiayaan dan pemerkosaan terhadap guru sekolah dasar oleh kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB).
Tidak hanya memperkosa dan menganiaya guru, KKSB juga merampas uang serta barang berharga milik guru.
Saat itu TNI AD dan Satuan Tugas Terpadu Penanganan KKSB berhasil memukul mundur KKSB dan mengerahkan dua helikopter untuk mengevakuasi 13 guru SD dari Kampung Arwanop menuju tempat yang aman. Keberadaan aparat TNI dan Polri di Papua bertujuan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.
Kegiatan bakti sosial dalam bentuk pemberian tali asih berupa pemberian enam babi, pengobatan massal, dan pembagian bahan pokok gratis ini diikuti sekitar 450 orang. Enam babi untuk dibagikan kepada masyarakat di kampung-kampung di wilayah Arwanop, yaitu Omponi, Ombani-1, Ombani-2, Aggogoin, Anggigi-1, Anggigi-2, dan Kepala Air. Selain itu, untuk tiga gereja di Kampung Omponi, Jagamin, dan Baluni.
Acara diawali dengan sambutan dari Wakil Kepala Operasional Satgas Teritorial Naggala Nemangkawi TNI Kolonel (Inf) Ahmad Fikri Musmar. ”Kami mengajak masyarakat membangun Arwanop agar bisa semakin maju ke depan, serta semakin dekat tanpa adanya jarak antara TNI-Polri dan masyarakat,” katanya.
Ia mengharapkan kepada masyarakat jika ada masalah atau aspirasi disampaikan kepada TNI-Polri. Fikri juga mengajak masyarakat untuk bersama sama TNI-Polri untuk menjaga keamanan bersama di Arwanop.
Komandan Kodim 1710/Mimika Letkol (Inf) Pio L Nainggolan mengatakan, bakti sosial sudah mulai dilaksanakan sejak 2 Januari 2019 untuk membantu memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. ”Kehadiran TNI-Polri di Arwanop ingin berbagi bersama masyarakat sehingga terjalin hubungan tali kasih yang membuat TNI-Polri semakin dekat dengan masyarakat,” ujar Pio.
Selain membagikan 450 paket bahan pokok kepada masyarakat, tim juga melaksanakan pengobatan massal dengan didukung oleh tim dokter Satgas Teritorial Nanggala Nemangkawi, tim dokter Rumah Sakit Bantuan TNI AD Timika, dan tim kesehatan Pos Pamrahwan Yonif 754/ENK Kostrad di Arwanop.
Tercatat 250 pasien memeriksakan kesehatannya pada pengobatan massal gratis tersebut. Keluhan warga di antaranya batuk, pilek, demam, sakit kepala, infeksi saluran bagian atas, dan nyeri sendi.
Kepala Polres Mimika Ajun Komisaris Besar Agung Marlianto mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Arwanop yang sudah hadir dan antusias tinggi pada kegiatan ini. Ucapan terima kasih juga diungkapkan Kepala Suku Kepala Air Barman Janampa kepada TNI yang sudah mau berkunjung, memberikan bantuan bahan makanan, memberikan babi, serta pengobatan massal gratis kepada masyarakat.
”Diharapkan keberadaan TNI-Polri di Arwanop akan selalu menjadikan masyarakat merasa aman dan tenteram sehingga pembangunan di Arwanop tetap berjalan setelah terhenti karena kejadian kekerasan dan pemerkosaan oleh kelompok KKSB terhadap tenaga pengajar pada April 2018,” kata Barman.
Tokoh agama Pendeta Mozes Jangkup juga menyampaikan terima kasih atas semua bantuan TNI kepada masyarakat. ”Besar harapan kami TNI-Polri terus bertugas menjaga daerah kami dari gangguan kelompok KKSB,” kata Mozes.